Perintah Donald Trump ke NASA: Kuasai Bulan, lalu Kuras Isinya

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Sumber :
  • The Times of Israel

VIVA – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, memberi perintah jelas dan tegas kepada Badan Antariksa dan Penerbangan (NASA). Perintahnya adalah menguasai dan mengeksploitasi habis-habisan sumber daya yang ada di Bulan. Perintah itu keluar ketika AS dan mayoritas negara lain sedang berduka akibat wabah Virus Corona COVID-19.

Parah! Menteri Israel Serukan Bulan Suci Ramadhan Dihapus dari Kalender

"Perintah saya sudah jelas. Kuasai Bulan, lalu eksploitasi apa yang ada di sana. Kita, orang Amerika harus memiliki hak untuk terlibat dalam eksplorasi komersial, pemulihan, dan penggunaan sumber daya di luar angkasa," kata dia seperti dikutip dari situs The Guardian, Kamis, 9 April 2020.

Eksploitasi ini bertujuan untuk memberikan keuntungan bagi AS dengan menghasilkan mineral yang terkandung di dalam perut Bulan.

Ramadhan: Bulan Penuh Berkah, Saatnya Mengasah Akhlak dan Kepedulian!

Bukan itu saja, Trump juga memerintahkan NASA menggunakan sumber daya apapun yang ada di Bulan, seperti es di kawah kutub selatan, untuk membangun pangkalan supaya dapat ditinggali manusia dalam waktu lama.

Perintah eksploitasi Bulan dilakukan karena AS tidak pernah menandatangani perjanjian 1979 yang dikenal sebagai The Moon Treaty (Perjanjian Bulan). Di mana perjanjian tersebut menetapkan bagaimana kegiatan di luar angkasa harus sesuai dengan hukum internasional.

Hidup Astronot Terancam

Lalu, pada 2015, Kongres AS telah mengeluarkan undang-undang bernama Encouraging International Support for the Recovery and Use of Space Resources, yang secara eksplisit mengizinkan semua perusahaan Amerika untuk menggunakan sumber daya dari Bulan dan asteroid, seperti dikutip dari situs Space.

Perintah Trump dan UU tersebut semakin menguatkan AS, melalui NASA, untuk mengirim dua astronotnya ke Bulan pada 2024, kemudian dilanjut dengan membangun pangkalan serta pergi ke Planet Mars pada 2028.

"Ketika negara kami siap untuk mengembalikan manusia ke Bulan dan melakukan perjalanan perdana ke Planet Mars, kebijakan ini akan mendorong pengembangan komersial di ruang angkasa," demikian menurut keterangan resmi NASA.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya