Fenomena Alam di Bumi Juga Muncul di Planet Mars

Wajah Planet Mars (kiri) dan Bumi.
Sumber :
  • Astrobiology Magazine

VIVA – Mars bertahun-tahun lalu dianggap sebagai planet yang sudah mati. Tempat itu hanya dikenal sebagai tempat yang berdebu, kering, tandus, dan tidak ada yang bergerak selain angin yang menderu. Namun, baru-baru ini ada bukti yang muncul bahwa Mars masih aktif secara vulkanik dan geologis.

Dilansir dari situs Metro, Selasa, 12 Mei 2020, meteorit yang ada di perut Mars baru saja memberi reaksi kimia, yang berkaitan dengan magma di sana. Menurut para ilmuwan, meteorit Tissint yang ada di Mars itu juga pernah jatuh ke Bumi pada 2011.

Di dalam meteorit yang jatuh ke Bumi itu terdapat kristal olivin, yang hanya bisa terbentuk jika terdapat perubahan suhu akibatmagma. Kristal terbentuk sekitar 574-582 juta tahun yang lalu, menunjukkan bahwa planet merah ini sudah aktif secara vulkanis dalam tempo yang cukup lama.

"Sebelumnya, tidak ada bukti apakah Mars merupakan planet yang aktif secara vulkanis. Ini adalah studi pertama, yang membuktikan adanya aktivitas di Mars dari sudut pandang kimia pada sampel Mars," jelas ahli geologi, Nicola Mari.

planet mars

Kristal olivin terbentuk dari magma yang dingin, dan umum ditemukan di Bumi. Bahkan, batuan tersebut mendominasi lapisan Bumi. Sedangkan di permukaannya, olivin ditemukan di batuan beku.

Ilmuwan mengatakan, olivin cukup umum ditemukan di Mars. Keberadaannya di permukaan Mars dianggap sebagai bukti kekeringan, karena mineral dengan cepat turun saat berada di air.

Namun ketika Mari dan timnya mempelajari kristal olivin dalam meteorit Tissint, mereka melihat sesuatu yang aneh. Kristal tersebut memiliki fosforus yang tidak beraturan. Fenomena ini memang ada di Bumi, jadi cukup mengejutkan jika kita bisa menemukannya di planet tetangga.

Dua Korban Pesawat Smart Aviation Jatuh Dibawa ke RSUD Tarakan
Fenomena Unik Langit Yunani, Warna Oranye Bak di Planet Mars

Gegara Gurun Sahara, Langit Yunani jadi Oranye bak di Planet Mars

Yunani berubah warna menjadi oranye pekat ketika awan debu yang bertiup melintasi Laut Mediterania dari Afrika Utara menyelimuti daerah Acropolis dan landmark kota Athena

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024