Jika Ini Ditemukan, Penularan Virus Corona Diperkirakan Bakal Setop

Mural Lawan Virus Corona COVID-19.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha

VIVA – Miliarder sekaligus pendiri Microsoft, Bill Gates, sudah memprediksi bahwa dunia tidak siap menghadapi pandemi Virus Corona COVID-19 sejak jauh-jauh hari. Hal itu diungkapkannya saat konferensi di Munchen, Jerman pada 2017.

2.000 Hewan Ternak Dilakukan Vaksinasi Antisipasi Wabah PMK Secara Gratis

Kala itu Gates sudah mengumpulkan anggaran tahunan untuk yayasan amal miliknya sebanyak tujuh persen dari US$1,3 miliar (Rp19 triliun) atau sebesar US$90 juta (Rp1,3 triliun) telah ia dedikasikan untuk pengembangan vaksin Virus Corona.

Dengan total 4,1 juta kasus COVID-19 yang dikonfirmasi sejauh ini serta triliunan dolar kerusakan ekonomi, seperti dikutip situs Business Insider, Selasa, 12 Mei 2020, kasus ini bukanlah hal yang diharapkan Gates.

Pemerintah Harus Antisipasi Kebijakan Ekonomi-Politik Imbas Perang Iran-Israel

Selain itu, ia mengatakan bahwa industri farmasi tidak pernah mengembangkan vaksin baru dalam waktu kurang dari lima tahun, meskipun ia berharap bahwa vaksin Virus Corona COVID-19 akan tersedia dalam waktu sekitar 18 bulan.

Sementara itu, Gugus Tugas untuk Penanganan COVID-19 melaporkan jumlah pasien terinfeksi wabah Corona di Indonesia, hingga Selasa, 12 Mei 2020, mencapai 14.557 orang, sembuh sebesar 3.063 orang dan meninggal dunia sebanyak 1,007 orang.

Pensiunan Jenderal Bintang 4 Berinisial B Terseret Kasus Korupsi Rp271 T, Siapa Dia?

Soal vaksin Corona, peneliti senior Indef, Dradjat Wibowo, mendorong pemerintah untuk bisa menugaskan badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak di sektor industri obat atau farmasi. Dengan begitu vaksin tersebut bisa segera ditemukan dan diproduksi secara massal.

"Selain itu juga meninggalkan ketergantungan kita kepada impor. Sebab, jika terjadi wabah yang mendunia seperti saat ini maka negara-negara lain yang menemukan dan memproduksi vaksn dan obat-obatan COVID-19 pasti lebih memprioritaskan untuk kebutuhan dalam negeri mereka," ungkapnya di Jakarta.

Ia melanjutkan, apabila Indonesia mampu memproduksi vaksin dan obat pencegah COVID-19, akan terlepas dari ketergantungan kepada negara lain dalam hal pencegahan dan pengobatan wabah mematikan ini.

"Di samping kita juga bisa menekan harga vaksin sehingga terjangkau oleh masyarakat. Karena itu, saya minta pemerintah memprioritaskan produksi dalam negeri ketimbang impor," jelas dia.

Menurutnya, kunci dari keberhasilan penghentian penularan pandemi ini terletak pada penemuan vaksin atau obat yang bisa mencegah setiap manusia tertular COVID-19. "Jika vaksin Virus Corona belum ditemukan maka suatu saat wabah ini akan kembali meledak. Itu yang dikhawatirkan," tegas Dradjat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya