Marak Pengemis Online, Pemerintah Jangan Berpangku Tangan

Ilustrasi pengemis online.
Ilustrasi pengemis online.
Sumber :
  • The Tribune

VIVA – Marak pengemis online, pemerintah jangan berpangku tangan. Artinya, pemerintah diminta melakukan edukasi kepada masyarakat yang juga pengguna internet untuk tidak memberikan bantuan apapun.

"Karena mengemis lewat dunia maya maka Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang harus bergerak. Fenomena ini harus diangkat, bahwa model mengemis seperti ini banyak modelnya. Publik juga diingatkan supaya tidak memberi bantuan apapun kepada pengemis online yang berkoar-koar di media sosial," ungkapnya kepada VIVA, Selasa, 26 Mei 2020.

Menurutnya, para pengemis online itu tidak jelas dan tidak bisa dipertanggungjawabkan. Sebab, fenomena ini bisa berujung kepada aksi penipuan. Oleh sebab itu, pemerintah diminta hadir untuk memberi langkah apa saja yang harus dilakukan masyarakat.

Selain itu, Ismail juga mengingatkan pilihan memblokir atau menangkap orang-orang yang berperan sebagai pengemis online tidak diperlukan. Karena, jumlah pelakunya banyak serta identitas bisa saja bersifat anonim di dunia maya.

"Enggak perlu, enggak ada gunanya. Itu ngasih komentar kan bisa juga anonim. Lebih ke edukasi publik saja," tutur dia. Untuk masyarakat, Ismail mengingatkan sebaiknya tidak menggubris gangguan pengemis online, yang sudah berani meminta-minta uang dengan mencantumkan nomor ponsel hingga rekening di media sosial.

"Makanya harus hati-hati. Kalau saran saya ada yang minta-minta gitu jangan digubris. Komentar-komentar itu juga jangan digubris," tegas Ismail.

Media sosial hingga kolom komentar media online belakangan ini sedang ramai dengan 'Pengemis Online'. Mereka mengemis melalui dunia maya dengan meminta uang atau kebutuhan lain kepada orang yang tidak dikenali. Bahkan di antara mereka tidak segan-segan mengumbar nomor ponsel hingga nomor rekening pribadi.

Halaman Selanjutnya
img_title