Gojek Bantu Pemerintah Putus Mata Rantai Virus Corona

Layanan drive thru di Posko Aman Bersama Gojek
Sumber :
  • Dok: Gojek

VIVA – Kementerian Komunikasi dan Informatika melakukan kerja sama dengan Gojek, dalam rangka menghadapi era normal baru pasca pandemi COVID-19. Kolaborasi keduanya terkait pada aplikasi PeduliLindungi. 

Strategi Perumnas Gandeng Telkomsel Sasar Pasar Hunian bagi Milenial dan Gen-Z

"Kami melakukan kolaborasi bersama terkait aplikasi PeduliLindungi, karena keseharian kita menjadi penting, bukan hanya melindungi diri sendiri tapi juga orang di sekitar," ujar Chief of Public Policy and Government Relation Gojek, Shinto Nugroho dalam konferensi virtual, Selasa, 30 Juni 2020.

PeduliLindungi adalah aplikasi yang dikembangkan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, untuk menghentikan penyebaran virus Corona di Tanah Air. Platform dirilis sejak akhir Maret 2020.
Shinto menjelaskan, PeduliLindungi bisa diakses dari aplikasi Gojek melalui shuffle card. Tujuannya sendiri adalah agar semakin banyak pengguna Gojek, yang terdiri dari user maupun mitra lainnya, menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

Ternyata Vidi Aldiano Suka Berburu Free Ongkir dan Selalu Menang War Produk

Baru dirilis pekan lalu, Gojek sudah berhasil mendapat 82 ribu unduhan. Padahal, perusahaan transportasi online yang didirikan Nadiem Makarim ini memiliki target satu juta unduhan dalam enam bulan.

"Kami telah melakukan berbagai macam inisiatif sejak virus corona merebak di Indonesia, memastikan user dan ekosistem terlindungi dan bisa menjalankan fungsi dengan baik. Kami bangga bisa ikut berkolaborasi terkait PeduliLindungi," katanya.

Trading Kripto untuk Pemula Cuan Hanya di Sini

Kolaborasi ini menegaskan kembali komitmen Gojek dalam mendukung produktivitas masyarakat selama masa pandemi COVID-19, yang memungkinkan ekosistem Gojek beradaptasi dengan tatanan hidup baru yang mengedepankan kebersihan, kesehatan, dan keamanan, sekaligus sebagai dukungan terhadap upaya pemerintah mencegah dan memutus mata rantai penyebaran virus.

Chief Executive Officer Indodax Oscar Darmawan.

Asia Tenggara Bisa Jadi Pemimpin Industri Kripto Dunia, Begini Penjelasannya

Penelitian Statista mengungkapkan, pasar kripto di Asia Tenggara diproyeksikan mencapai US$1.787 juta atau sekitar Rp27,5 triliun pada tahun 2024.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024