Pemusnah Dinosaurus Bukan Gunung Berapi

Ilustrasi Dinosaurus.
Sumber :
  • NY Post

VIVA – Menurut studi yang baru-baru ini dilakukan, asteroid telah membunuh dinosaurus, bukan aktivitas vulkanik. Selama beberapa dekade, ilmuwan terus melakukan penelitian mengenai peristiwa kepunahan massal pada 66 juta tahun lalu yang menghancurkan 75 persen kehidupan di Bumi itu.

Perjalanan Inspiratif Putri Ramadhani, Dari Kuliah ke Karier Model Profesional

Dilansir dari laman Space, Jumat 3 Juli 2020, asteroid itu meninggalkan lubang di kawah Chicxulub yang saat ini menjadi Semenanjung Yucatan, Meksiko. Namun, para ilmuwan juga mempertanyakan aktivitas gunung berapi yang terjadi pada waktu yang sama.

Studi terbaru yang dilakukan peneliti dari Imperial College London, University of Bristol dan University College London menemukan, kematian 75 persen itu disebabkan oleh asteroid dan mengganggu iklim serta ekosistem di Bumi.

5 Ramalan Populer Jayabaya yang Diyakini Telah Terjadi Di Indonesia

"Asteroid menyebabkan musim dingin selama beberapa dekade, dan efeknya ini menghancurkan habitat dinosaurus. Sedangkan, aktivitas gunung berapi tidak cukup kuat untuk mengganggu ekosistem global," ujar ketua penelitian, Alessandro Chiarenza.

Musim dingin saat itu menjadi permanen, karena ada partikel yang menghalangi sinar Matahari di atmosfer saat asteroid bertumbukan dengan permukaan Bumi. Menurut mereka, satu-satunya penjelasan yang masuk akal adalah dampak asteroid.

Mengenal Sesar Muria, Sesar yang Diduga Jadi Penyebab Gempa Tuban

Mereka membuat model iklim saat terdampak asteroid dan vulkanik. Dalam model matematika, mereka memasukkan unsur lingkungan termasuk curah hujan dan suhu yang penting untuk kelangsungan hidup spesies dinosaurus.

"Daripada hanya menggunakan catatan geologis, kami juga menggunakan pendekatan ini. Menambahkan dimensi ekologis akan mengungkap bagaimana fluktuasi iklim yang mempengaruhi ekosistem," ujar peneliti lainnya, Alex Farnsworth.

Dengan model ini, tim menemukan asteroid raksasa yang mengenai planet kita melepas sejumlah gas dan partikel ke atmosfer dan menghalangi masuknya Matahari selama bertahun-tahun. Efek ini menciptakan musim semi permanen, yang membuat Bumi tidak bisa memiliki makhluk hidup.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya