Manusia Purba juga Ngerasain 'Nikmatnya' Sakit Gigi

Jasad manusia purba
Sumber :
  • topnews.in

VIVA – Penemuan baru arkeolog mengenai pembusukan gigi ternyata bukan saja masalah pada manusia modern. Mereka menemukan masyarakat pemburu di Polandia pada 7.000 tahun yang lalu juga mengalami kerusakan gigi yang dikenal dengan lesi keries.

Dilansir dari situs Express, Selasa, 7 Juli 2020, atas masalah ini arkeolog dari University Kardinal Stefan Wsyznski (UKSW) menyarankan untuk melakukan diet buah dan madu, yang mana berkontribusi pada kerusakan gigi. Kerusakan gigi dikaitkan dengan kehidupan pertanian dan perubahan gaya hidup.

Kemudian muncul juga makanan olahan berbasis gandum yang ikut berkontribusi terhadap kerusakan. Oleh sebab itu peneliti cukup terkejut masyarakat pemburu juga mengalami lesi keries. Pada zaman itu mereka mengkonsumsi buah beri, madu serta mangsa seperti ikan.

Gigi berlubang ditemukan pada orang dewasa dan anak-anak. Tim peneliti, Jacek Tomczyk menjelaskan, kerusakan ditemukan pada anak usia tiga tahun dan dua orang dewasa. Kerusakan disebabkan bakteri dalam mulut yang melapisi gigi, dikenal sebagai plak gigi.

Makanan tinggi karbohidrat dan gula mengubah bakteri menjadi plak, menghasilkan asam dalam prosesnya. Asam mampu memecah permukaan gigi, menciptakan lubang kecil maupun besar.

"Untuk analisis, kami menggunakan kamera fluorescent dan berbagai metode pencitraan sinar-X. Dengan cara ini kami bisa mendeteksi karies pada gigi manusia purba. bekas karbon dan nitrogen juga membantu kami mempelajari tentang apa saja yang mereka makan," ujarnya.

Manusia pemburu banyak memakan ikan air tawar, dan kemungkinan itu yang membuat kerusakan gigi tidak begitu parah. Sebagian besar mengkonsumsi ikan sturgeon, yang mengandung arginin, zat yang saat ini ditambahkan di beberapa produk pasta gigi.

Berdasarkan data yang disajikan dapat disimpulkan bahwa makanan dari individu yang diuji sebagian besar didasarkan pada ikan air tawar. Hipotesis ini juga memungkinkan karena mereka ditemukan di dekat danau Kisajno.

Geger, Warga Garut Temukan Warung Makanan Jajakan Daging Babi tanpa Pemberitahuan

"Jenis makanan ini tidak menyebabkan karies. Makanan mereka termasuk makanan nabati, tanaman hutan serta jamur yang memiliki karbon lebih tinggi dibanding rumput," tutur Jacek.

Ilustrasi kiamat.

Kerusakan Iklim dan Alam Jadi Tanda Kiamat? Begini Penjelasan Al Quran dan Sains

Al Quran dan penelitian ilmiah mengungkap berbagai teori dan fenomena yang menandakan kedatangan kiamat. Ajaran Islam telah lama mengakui kepercayaan akan hari kiamat.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024