Kisah Komet Neowise, Mau tapi Malu Dekat-dekat Matahari

Komet Neowise
Sumber :
  • Sci-News

VIVA – Awal tahun ini teleskop luar angkasa menemukan Komet Neowise (Near Earth Object Wide-Infrared Survey Explorer), sebuah benda angkasa yang didefinisikan tidak mencolok dan berada jauh. Ditemukan pada 27 Maret 2020, komet langka ini dikatalogkan sebagai C/2020 F3.

NASA Sebut Ada Lebih dari 5.000 Planet di Luar Tata Surya, Begini Penjelasannya

Dikutip dari situs Space, Rabu, 15 Juli 2020, letak komet ini 312 juta kilometer dari Matahari, yang membuatnya 25 ribu kali lebih redup dari bintang yang paling samar yang bisa disaksikan dengan mata telanjang. Pada bulan ini Komet Neowise memberi kita kejutan. Sebab, akan menjadi objek menggiurkan untuk para pengamat astronomi.

Saat berada pada jarak terdekat dengan Matahari, komet ini berhasil selamat tidak seperti pendahulunya, Komet Atlas dan Swan yang menghilang. Hal ini sudah diprediksi pengamat komet dari Australia, Michael Mattiazzo. Ia yakin Neowise akan tetap utuh, di mana kemungkinan selamatnya mencapai 70 persen saat berada di dekat Matahari.

Bumi Resources Raih Laba Bersih US$67,63 Juta di Kuartal I-2024

Sepanjang perjalanan menuju Matahari, Komet Neowise memiliki kepala yang bulat. Pada 3 Juli 2020, komet ini berada pada jarak 44 juta kilometer dari Matahari dan saat itu suhunya mencapai 593 derajat celcius. Namun, komet tersebut bergerak cepat ke timur laut, lalu ke timur.

Orbit Komet Neowise cenderung tajam ke orbit planet, yang membuatnya dengan gesit menjauh dari Matahari pada hari-hari berikutnya. Awalnya, para ilmuwan tidak menaruh harapan pada komet ini untuk menjadi lebih terang.

Terkuak, Warna Ini Bisa Memprediksi Keberadaan Alien

Komet Neowise

Tapi saat musim semi, pengamat astronomi di belahan Bumi selatan menemukan perubahan pada objek karena jauhnya jarak dengan Bumi dan Matahari. Pada 10 Mei lalu, tingkat kecerahannya mencapai +9,9. Kemudian, pada 7 Juni komet ini berada di sisi jauh Matahari yang membuat kecerahannya meningkat 12 kali lipat hingga +7.2.

Setelah itu Komet Neowise menghilang karena adanya peningkatan dari Matahari. Berlanjut ke 22 hingga 27 Juni 2020, di mana komet ini berada dalam jangkauan misi Solar and Heliospheric Observatory (SOHO). Mereka kemudian membuat Gerhana Matahari buatan dengan Large Angle dan Spectrometric Coronagraph (LASCO-3).

Selama periode tersebut Komet Neowise menjadi cerah. Pengamat komet lainnya, Charles Morris, memperkirakan tingkat kecerahannya mencapai +1.7. Bahkan, ia bersama para astronom lainnya menemukan tingkat kecerahan dari komet langka ini hampir +1 pada bulan ini sesaat sebelum Matahari terbit.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya