Microsoft Mau Beli TikTok, Gak Semudah Itu Kawan!

CEO Microsoft Satya Nadella
Sumber :
  • Microsoft

VIVA – Rencana Microsoft mau mengambilalih operasional TikTok di AS memicu perdebatan dan hujan kritik dari para investor induk usaha TikTok, ByteDance Technology. Bahkan, Presiden AS Donald Trump memberi syarat ketat jika raksasa teknologi yang didirikan Bill Gates itu resmi meminang TikTok.

Saham Berdividen, Pilihan Terbaik untuk Investor Konservatif

Seperti diketahui, Microsoft resmi menunjukkan minatnya terhadap TikTok pada Minggu, 2 Agustus 2020, setelah Trump mengancam akan memblokir aplikasi video pendek tersebut. TikTok digadang-gadang akan menjadi ladang duit Microsoft jika menemui kata sepakat dengan ByteDance Technology.

Menentukan kesepakatan yang akan memuaskan semua pihak akan menjadi hal yang sulit. Narasumber yang memahami situasi berujar kalau TikTok bisa bernilai US$50 miliar atau Rp720 triliun, tetapi penjualan paksa divisi TikTok di AS dan sejumlah unit berpotensi menghasilkan pendapatan lebih kecil dari itu.

BNI Bakal Terbitkan Global Bond US$500 Juta, Jadi Incaran Investor Asing

Menanggapi spekulasi itu, salah satu investor ByteDance Technology, Fred Hu, mempertanyakan keuntungan yang akan ByteDance dapat jika nantinya kesepakatan itu benar-benar terjadi.

"Benar-benar tak masuk akal, ByteDance merupakan korban tak bersalah dari masalah politik dan geopolitik. Yang menimpanya merupakan hasil menyedihkan bagi ByteDance, karena masa depan perdagangan global," ujar Hu, seperti dikutip dari New York Times, Rabu, 5 Agustus 2020.

Menko Airlangga Undang Pengusaha Singapura Kembangkan Bisnis di RI Lewat ISBF 2024

Lebih lanjut, para pengamat perbankan dan keuangan teknologi Asia mengingatkan jika bank-bank investasi yang bertanggung jawab atas kesepakatan itu mesti berhati-hati untuk tak memusuhi Trump, karena situasi saat ini sulit ditebak ujungnya.

Kepala Eksekutif ByteDance Technology, Zhang Yiming belum blak-blakan mengonfirmasi sedang bernegosiasi dengan Microsoft.

Namun, dalam surat internalnya, Yiming menyebut sudah ada pembicaraan antara kedua pihak perihal strategi mempertahankan layanan operasional TikTok di AS.

Meski begitu, ia tidak setuju jika Komite Investasi Asing AS memintanya melakukan divestasi operasional TikTok di negara Paman Sam. "Saya tidak mau berkomentar banyak," tuturnya.

Sementara itu, Presiden Trump memang memberi dukungan terhadap rencana Microsoft mengakuisisi TikTok. Namun, ia memberi tenggat waktu 45 hari kepada Microsoft dan TikTok untuk menyelesaikan kesepakatan tersebut.

"Usulan akuisisi TikTok akan membuat Microsoft bersaing langsung dengan Facebook dan Snap (pemilik Snapchat). Tapi saya ingatkan setiap pembelian perusahaan AS harus berlangsung sebelum 15 September," tegas Trump.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya