Indosat Punya Paket Internet Murah, Rp7 Ribu Dapat 2GB

Update jaringan 4G Plus Indosat Ooredoo.
Sumber :
  • Dokumen Indosat Ooredoo

VIVA – PT Indosat Ooredoo Tbk atau ISAT memahami jika pandemi Virus Corona COVID-19 yang masih berlangsung di Indonesia telah membuat beberapa lapisan masyarakat mengalami krisis ekonomi. Sebagai perusahaan penyedia internet, ISAT ingin memfasilitasi masyarakat yang membutuhkan paket internet murah.

Indosat Tetap Tenang meski Ada Lonjakan

Vice President Head of Pricing and Optimization Indosat Ooredoo, Adiyanto Adhi Kusumo, mengatakan saat ini kondisinya tidak mudah bagi semua orang. Ia mengaku terus berinovasi dengan memberi paket internet murah untuk membantu masyarakat agar bisa mengubah keadaan.

Baca: Indosat Gak Terima Surat Penutupan Kantor dari Pemprov DKI Jakarta

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

"Paket internet kita akan semakin menarik. Kita tahu setiap orang berjuang supaya bisa bertahan. Mereka beralih profesi biar bisa tetap hidup dan semangat," kata Adiyanto, dalam konferensi pers virtual, Rabu, 5 Agustus 2020.

Bebas berinternet atau freedom internet disebut memiliki beberapa kelebihan, antara lain bisa digunakan 24 jam, saat kuota habis pulsa akan tetap aman, serta kuota bisa digunakan untuk semua aplikasi di seluruh jaringan.

Indosat Siap Bantu Pemerintah Ciptakan 1 Juta Talenta Digital

Inovasi terbaru Indosat Ooredoo adalah pengguna bisa membeli kuota internet sebesar 2GB dengan harga kurang dari Rp7 ribu untuk pemakaian 24 jam. Sedangkan untuk masa aktif 30 hari harganya mulai dari Rp15 ribu hingga Rp100 ribu untuk paket 25GB.

Pada kesempatan yang sama, Senior Vice President and Head of Brand Management Strategy Indosat Ooredoo, Fahroni Arifin menambahkan, pada bulan lalu telah memberikan gratis akses internet ke 300 portal kampus dan platform pembelajaran.

Paket internet murah juga diharapkan bisa membantu pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). "Banyaknya masyarakat yang beralih profesi menjadi pebisnis karena kehilangan pekerjaan saat pandemi berlangsung," jelas Fahroni.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya