- inmagine
VIVA – Bulan Agustus digambarkan sebagai hari terpanas di tahun ini, menurut Met Office. Peramal cuaca memperingatkan masyarakat dunia untuk tidak terjebak oleh suhu saat ini memecahkan rekor, yang angkanya diperkirakan mencapai 37 derajat Celcius.
Dikutip dari situs Express, Senin, 10 Agustus 2020, sebuah studi memperingatkan suhu musim panas yang meningkat bisa menyebabkan kematian bagi jutaan orang. Gelombang panas bisa jadi mengurangi populasi penduduk dunia, jika emisi rumah kaca tidak dikendalikan.
Ilmuwan di National Bureau of Economic Research membandingkan kematian terkait gelombang panas di beberapa negara, dengan perkiraan di masa depan untuk memahami korelasinya.
Panas yang berlebihan jadi faktor cuaca ekstrem yang paling mematikan. Selain itu, cuaca seperti ini juga bisa mengakibatkan stres dan serangan stroke pada manusia. Panas dapat membunuh orang secara tidak langsung.
Dorongan tubuh agar tetap merasa dingin juga dapat menyebabkan serangan jantung. Efek gelombang panas bisa dialami oleh orang tua atau mereka yang memiliki kondisi sama.
Pada penelitian sebelumnya, ilmuwan menemukan gelombang panas bisa mematikan, terutama saat orang-orang kekurangan sumber daya untuk menghadapi panas yang berlebih.
Di negara-negara khatulistiwa, gelombang panas jauh lebih ekstrem. Misalnya, di wilayah Timur Tengah, yang suhunya saat ini mencapai 51 derajat Celcius. Mereka juga meneliti seberapa panas dunia pada akhir abad ini.
Baca juga: Daftar Harga iPhone dan iPad, Masih Ada yang Rp4 Jutaan