Telkom Sebut Netflix Monopoli Bandwidth dan Diskriminatif

Netflix.
Sumber :
  • Phonearena

VIVA – PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom mengaku hingga saat ini belum mencapai kata sepakat (deal) secara komersial dengan Netflix, kendati mereka sudah membuka blokirnya pada jaringan IndiHome dan Telkomsel sejak awal Juli 2020.

Viral Pegawai Minimarket Ribut dengan Tukang Parkir Liar, Netizen: Premanisme Terselubung

"Belum tercapai kesepakatan komersial dan teknis antara Telkom dan Netflix," kata Direktur Wholesale & International Service Telkom, Dian Rachmawan, Senin, 21 September 2020.

Menurutnya, Netflix hingga saat ini belum sepakat direct-peering untuk penyaluran heavy traffic konten video streaming. Padahal, konten video HD Netflix sangat rakus mengonsumsi bandwidth.

Polisi Ungkap Motif TikToker Galih Loss Buat Konten Diduga Menistakan Agama

"Jika kondisi ini dibiarkan, maka belanja modal (capex) dan beban operasi (opex) Telkom hanya habis untuk peningkatan kapasitas jaringan demi Netflix saja. Ini semua kami tanggung, sementara Netflix tidak berkorban apa pun. Monopoli penggunaan bandwidth oleh Netflix saat ini sudah sangat besar dan diskriminatif," tuturnya.

Dian juga mengatakan, untuk pelayanan yang lebih baik bagi para pelanggan, Netflix seharusnya tidak cukup meletakkan server di Singapura. Namun, konten video resolusi tinggi itu juga harus terdistribusi ke jaringan CDN Telkom di Indonesia. Artinya, lanjut Dian, Netflix wajib melakukan interkoneksi (direct-peering) dengan CDN Telkom.

Ucapan Ini yang Buat Galih Loss Ditangkap Polisi?

Gedung Telkom Indonesia

"Kami ingin layanan video streaming asal Amerika Serikat itu membayar pajak penghasilan atas hasil dan manfaat ekonomi di yuridiksi Indonesia. Jadi, mereka tidak hanya memungut PPN dari pelanggan di dalam negeri," jelasnya.

Kendati belum ada kesepakatan komersial yang seimbang dan fair bagi Telkom, Dian mengaku tetap akan memberikan kesempatan pelanggannya menikmati tayangan Netflix. Ia lalu menyarankan bagi pelanggan Indihome untuk meningkatkan bandwidth berlangganannya minimal 50 Mbps, sehingga pelanggan mendapatkan kesempatan kualitas layanan yang lebih stabil.

"Umumnya sih penonton Netflix menggunakan akses internet tetap (fixed) seperti Indihome ketimbang menggunakan akses internet seluler yang memakan kuota data," papar Dian.

Sebelumnya pada 2014, layanan video streaming milik Reed Hastings itu harus membayar direct-peering kepada perusahaan telekomunikasi global dan ISP besar yaitu Comcast, Time Warner Cable, Verizon dan AT&T, setelah sekitar dua tahun tidak mencapai kesepakatan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya