Artikel Clickbait Enggak Bisa Bebas Berkeliaran Lagi di Twitter

Twitter
Sumber :
  • Elite Daily

VIVA – Artikel dengan judul clickbait tidak akan bisa lagi berkeliaran di Twitter. Sebab, platform media sosial itu akan menghadirkan notifikasi baru untuk menghindari pengguna melakukan hal tersebut.

Facebook dan Instagram Down, Pengguna Ramai-ramai Ngeluh di X: Sudah Beberapa Jam Tumbang Semua!

Mengutip laman The Verge, Selasa, 29 September 2020, Twitter sedang mengupayakan menghadirkan fitur Read the Article Before Retweet It (Baca Artikel Sebelum Me-retweet) ke semua pengguna media sosial berlambang burung biru itu di seluruh dunia.

Baca: Facebook, YouTube dan Twitter Akhirnya Menyerah

Difitnah Jadi Aktor Konspirasi Hasil Pilpres 2024, Qodari Bilang Begini

Di masa depan, notifikasi ini akan muncul lebih kecil setelah ditampilkan satu kali ke pengguna. Twitter fokus pada fitur tersebut sebagai upaya mencegah penyebaran tautan artikel yang salah – misinformasi dan hoax.

Karena, beberapa artikel yang dipublikasikan oleh situs web tertentu cenderung memakai judul clickbait yang dirancang untuk memancing tanggapan warganet.

Netizen Bingung: Ini Tempat Pemilihan Umum atau Acara Pernikahan

Kondisi seperti itu bisa mendorong orang-orang membagikan artikel yang salah hanya berdasarkan judul meski konten sebenarnya mungkin menceritakan cerita yang sedikit berbeda.

Dengan adanya notifikasi baru ini setidaknya mendorong pengguna untuk membaca artikel terlebih dahulu sebelum mereka retweet di akun Twitter pribadinya.

Hal ini menjadi salah satu cara promosi dari kegiatan literasi media sosial serta untuk menghentikan adanya reaksi berlebih akibat misinformasi dan hoax.

Sebelumnya, Twitter memang sudah mengujicoba notifikasi ini pada Juni lalu. Sebuah pesan akan muncul saat pengguna berusaha melakukan retweet sebuah artikel tanpa membaca terlebih dahulu.

Ujicoba itu dibatasi hanya untuk pengguna Android saja. Setelah dilakukan uji coba, Twitter membagikan hasilnya ke dalam akun @TwitterComms.

Mereka mengklaim berdasarkan apa yang mereka temukan selama eksperimen, 40 persen lebih banyak orang benar-benar mengklik ke artikel dan membacanya setelah diminta.

Twitter juga melihat bahwa jumlah orang yang mengklik artikel sebelum me-retweet meningkat 33 persen, dan beberapa orang akhirnya tidak me-retweet setelah membaca artikel clickbait tersebut.

Bukan kali ini saja Twitter meluncurkan fitur sebagai bagian literasi media sosial. Sebelumnya raksasa teknologi yang didirikan Jack Dorsey itu telah menghadirkan peringatan untuk mereka yang mengirim ulang artikel yang dapat menyinggung orang lain.

Selain itu Twitter juga telah meluncurkan fitur untuk penggunanya bisa membatasi siapa saja yang dapat membalas tweet mereka. Layanan ini sudah dirilis secara global beberapa waktu lalu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya