Main Bitcoin Makin Mudah Saja

Bitcoin dan aset kripto lainnya.
Sumber :
  • CFO.com

VIVA – Harga Bitcoin pada Selasa, 13 Oktober 2020 pukul 13.34 UTC atau 20.34 WIB, seperti dikutip dari Morningstar, tercatat sebesar Rp169 juta. Asal tahu saja, pandemi COVID-19 tidak berdampak langsung bagi bisnis aset kripto atau cryptocurrency assets.

6 Tips Dasar Bermain Cryptocurrency

Karena, harga aset kripto seperti Bitcoin hanya berdampak dari penyaluran dan permintaan (supply and demand). Artinya, aset kripto yang paling dicari tersebut identik dengan harganya yang fluktuatif, di mana harganya naik dan turun dengan cepat.

Baca: Warga China Bak Dapat Durian Runtuh

Startup Kripto Ini sedang Bahagia

Meski begitu, Bitcoin semakin populer. Permintaan akan aset kripto itu semakin banyak. Hal ini membuat pengguna Bitcoin menjadi lebih inovatif untuk melakukan aksi jual beli. Tak pelak, mereka ingin mencari tempat berdagang Bitcoin yang aman, nyaman, dan fleksibel.

Lahirnya pasar Bitcoin peer to peer (P2P) bisa menjadi jawaban bagi para pengguna yang ingin merasakan perdagangan secara fleksibel sesuai dengan harga yang mereka inginkan. Hadirnya platform P2P turut menggeser pamor dari pertukaran Bitcoin tradisional.

Investor Aset Kripto di RI Capai 19,18 Juta, OJK: Peringkat Tujuh Terbesar Dunia

Menurut Co-founder Remitano, Dung Huynh, platform ini disebut pertukaran Bitcoin tradisional karena mereka sudah ada hampir selama Bitcoin ada. Bursa tradisional ini beroperasi menggunakan sesuatu yang disebut buku pesanan untuk mencocokkan antara penjual dan pembeli.

"Ini adalah daftar elektronik yang memberi Anda penawaran jual beli. Yang harus Anda lakukan adalah memilih penawaran yang Anda sukai dan platform akan membantu Anda menyelesaikan perdagangan atau bertindak sebagai jembatan antara Anda dan penjual," kata dia, Selasa, 13 Oktober 2020.

Namun harus diingat. Harga Bitcoin yang ada di bursa ini sudah ditentukan sebelumnya, sehingga pembeli tidak bisa mendapatkan harga sesuai keinginan mereka. "Agar pembeli bisa mendapatkan Bitcoin dengan harga yang berbeda dari harga pasar atau menjual Bitcoin di atas rata-rata, pakai platform P2P bisa jadi pilihan," jelasnya.

Dung menyebut pasar Bitcoin P2P menggunakan buku pesanan untuk mencocokkan penjual dan pembeli. Namun, di situlah kesamaan dalam prosesnya berakhir. Alih-alih bertindak sebagai perantara, namun P2P memungkinkan penjual dan pembeli berinteraksi. "Jika ada perselisihan bisa diselesaikan oleh kedua pihak," papar dia.

Selain fleksibilitas dalam memilih harga dan melakukan perdagangan, ada juga protokol keamanan Escrow. Ini adalah layanan pihak ketiga yang memegang BTC (kode Bitcoin) yang dijanjikan sampai penjual dibayar. Setelah penjual menerima pembayaran, mereka kemudian dapat melepaskan BTC dari Escrow dan perdagangan pun selesai.

"Layanan ini mengamankan transaksi baik bagi pembeli maupun penjual, menciptakan lingkungan perdagangan yang lebih aman bagi semua orang," ungkap Dung. Nah, platform P2P yang populer dan menyediakan fasilitas jual beli yang mudah, murah, aman, dan cepat adalah Remitano.

"Remitano memiliki fitur pembelian dengan cara deposit menggunakan mata uang fiat Rupiah, sehingga akan memudahkan pengguna dalam negeri yang ingin mencoba jual beli menggunakan platform ini," tuturnya.

Di bursa ini juga terdapat Fitur Swap, yaitu mengganti satu aset ke aset kripto lainnya secara instan, proses penggantian ini sangat cepat agar pengguna tidak kehilangan peluang saat harga aset berfluktuasi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya