Penyebab Nyamuk Doyan Menghisap Darah Manusia Terungkap

Nyamuk
Sumber :
  • instagram/guyonankekinian

VIVA – Nyamuk memiliki kemampuan untuk menghisap darah manusia. Namun, timbul pertanyaan apa yang menyebabkan hewan mungil ini begitu menyukai mengkonsumsi cairan berwarna merah tersebut?

Alasan Nyamuk Senang Menghisap Darah Manusia

Sebuah penelitian mengungkapkan jika nyamuk memiliki fungsi pengecap saat menghisap darah, layaknya lidah pada manusia. Hal ini membuat nyamuk dapat merasakan cairan yang dihisapnya. Pengujian ini menggunakan nyamuk betina, jenis yang menggigit manusia.

Baca: Nyamuk Bikin Hubungan Indonesia dan Australia Makin Lengket

Hati-hati, Ini Waktu Nyamuk Penyebab Chikungunya Beraksi

Para peneliti mencoba mencampurkan darah dengan berbagai rasa, misalnya manis dari nektar. Hasilnya menunjukkan perbedaan saat nyamuk betina meminum darah biasa dan campuran. Menurut penelitian itu, hewan tersebut tak meminum nektar dengan semangat berbeda saat menghisap darah manusia.

"Saat nyamuk betina menusuk kulit, menghisap keras hingga kapiler (capillaries) hancur. Ini adalah perilaku yang khusus dilakukan untuk darah," kata peneliti dari Universitas The Rockefeller, Leslie Vosshall, dilansir VIVA Tekno dari laman BGR, Selasa, 3 November 2020.

Haruskah Nyamuk di Seluruh Dunia Dimusnahkan?

Hal kompleks lainnya adalah kehadiran jarum pada mulut nyamuk, Stylet. Bagian tubuh ini bereaksi saat merasakan sejumlah material yang dihisapnya. Alat ini melakukan pengecapan rasa. Ini terlihat saat penelitian tersebut dan nyamuk mencicipi sejumlah bahan.

Fungsi ini bekerja saat nyamuk betina mencoba meminum darah yang dicampur karbondioksida, untuk memberitahu jika hewan itu meminum darah manusia serta panas. Namun, saat semua resep campuran darah digabungkan seperti glukosa, garam, natrium bikarbonat dan adenosin trifosfat, nyamuk mulai menelan cairan dengan cepat.

Bagian otaknya merespons lebih dahulu semua bahan sebelum makanan sampai ke perut nyamuk. Negara Bagian Florida, Amerika Serikat (AS) sepakat melepas 750 juta nyamuk buatan atau yang telah direkayasa secara genetika untuk melawan demam berdarah dengue (DBD) dan Virus Zika.

Kedua penyakit ini disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Lampu hijau untuk melepaskan ratusan juta nyamuk itu disepakati setelah debat bertahun-tahun menyusul kritik pegiat lingkungan yang memgingatkan pemerintah lokal soal konsekuensi tak terduga.

Salah satu grup lingkungan menyebut rencana itu sebagai "eksperimen Jurassic Park", acuan terhadap film dinosaurus. Mereka juga memperingatkan langkah itu kemungkinan akan merusak ekosistem dan berpotensi menciptakan serangga yang tahan insektisida.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya