Masih Ada Masyarakat Indonesia yang Gak Pakai Internet, Alasannya Lucu

Ilustrasi bebas berselancar di internet.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet atau APJII menyebutkan masih ada masyarakat Indonesia yang belum menggunakan internet. Sebanyak 10,2 persen mengaku jika mereka tidak tahu bagaimana caranya menggunakan teknologi.

Kemenkominfo Mengadakan Kegiatan Talkshow "Etika Pelajar di Dunia Digital"

Padahal, saat ini sudah 73,7 persen atau 196,7 juta masyarakat Indonesia memanfaatkan internet, di mana mayoritas penggunanya memakai smartphone atau ponsel pintar.

Baca: Kominfo Juga Ikut Cari Link Video Syur Mirip Gisel

APJII: Indonesia Bukan Hanya Pasar untuk Starlink

"Jadi, kembali lagi ke sosialisasi masih menjadi kuncinya. Angka penetrasi pengguna internet di Indonesia ini naik dari tahun 2018 yang hanya 64,8 persen," kata Sekretaris Jenderal APJII, Henri Kasyfi Soemartono, Senin, 9 November 2020.

APJII menggelar survei dengan menghimpun data dari sampel sebanyak tujuh ribu responden yang tersebar di seluruh Indonesia. Pengumpulan data ini menggunakan teknik wawancara dengan kuisioner pada 2 hingga 25 Juni 2020.

KPK Ungkap Nilai TPPU Eko Darmanto usai Jadi Tersangka, Nilainya Gak Main-main

Survei tersebut juga mencari tahu kebiasaan masyarakat saat berselancar di internet. Ternyata, menurut Hendri, ada pergeseran penggunaan perangkat saat mengakses internet. Dari yang dahulu menggunakan PC sekarang memanfaatkan smartphone.

"Pengguna internet yang memakai smartphone ada 95,4 persen," jelas dia. Survei APJII juga mencari tahu cara masyarakat Indonesia supaya terhubung internet. Sekitar 97,1 persen responden mengatakan jika mengakses menggunakan paket data atau kuota dari operator seluler yang digunakan.

Dengan hasil ini tentu menjadi tantangan bagi layanan fixed broadband atau wifi pribadi. "Mereka (perusahaan internet) harus mencari cara agar penggunaan layanannya tinggi ke depannya," ungkap Henri.

Seperti diketahui, aktivitas bekerja dan sekolah dari rumah selama pandemi COVID-19 membuat penggunaan internet oleh masyarakat meningkat. Salah satunya penggunaan video konferensi online melalui berbagai macam aplikasi.

Hal ini menjadi salah satu aktivitas yang membutuhkan kuota atau paket data yang cukup besar, sehingga menambah penggunaan kuota internet seluler bulanan maupun menggunakan fixed broadband atau wifi pribadi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya