Iklim Bumi Dipengaruhi Ledakan Supernova di Luar Angkasa

Ledakan supernova dari bintang raksasa.
Sumber :
  • Space.com

VIVA – Ledakan bintang atau supernova diperkirakan memiliki peran besar dalam sejarah iklim Bumi daripada yang diperkirakan sebelumnya oleh para ilmuwan. Supernova terdekat telah meninggalkan jejak yang terekam di cincin pohon Bumi selama 40 ribu tahun.

Perburuan Alien Belum Usai, Kawan

Dari situs Space, Senin, 16 November 2020, dikatakan bahwa dalam rekaman itu supernova telah beberapa kali mengganggu iklim Bumi. Penulis studi Robert Brakenridge mengatakan jika hal ini adalah peristiwa ekstrem dan efeknya tertulis di cincin pohon.

Robert menyusun daftar 18 supernova yang terjadi pada jarak 4.900 tahun cahaya dari Bumi. Kemudian, ia membandingkan perkiraan waktunya dengan lonjakan karbon-14 seperti yang tertulis dalam catatan cincin pohon.

Kinclong Sepanjang Hari, Nilai Transaksi Perdagangan Saham BUMI Capai Rp 412 miliar

Karbon-14 adalah isotop radioaktif karbon dengan inti yang mengandung 6 proton dan 8 neutron. Zat ini langka di Bumi dan tidak terjadi secara alami di planet kita kecuali pengaruh dari luar, seperti adanya radiasi dengan energi tinggi dari luar angkasa yang dapat mengubah karbon normal di atmosfer Bumi menjadi karbon-14.

"Biasanya jumlahnya stabil dari tahun ke tahun. Cincin pohon mengambil karbondioksida dan sebagian dari karbon itu akan menjadi radiokarbon," ujarnya. Tapi, lanjut Robert, jumlah radiokarbon tidak selalu stabil.

Berencana Kuasi Reorganisasi, BUMI Bakal Gelar RUPST dan RUPSLB

Ia bersama ilmuwan lain melihat adanya lonjakan di catatan cincin pohon yang dikaitkan dengan suar dari Matahari. Namun, Robert curiga itu terlibat dengan supernova, sehingga dirinya menyelidiki kemungkinan tersebut.

Bukan hanya itu. Robert mengaku menemukan delapan supernova terdekat pada waktu yang bersamaan mengalami lonjakan radiokarbon. Jumlahnya sangat banyak, terutama untuk empat supernova, termasuk yang meledak 13 ribu tahun silam dengan jarak 815 tahun cahaya dari Bumi di konstelasi Vela.

Tidak lama setelah ledakan, tingkat radiokarbon meningkat hingga tiga persen di atmosfer Bumi. Namun, Robert menyatakan jika hasil penelitiannya masih tentatif mengingat beberapa ketidakpastian.

Misalnya saja sulit untuk menentukan tanggal supernova dengan tepat. Perkiraan waktu di ledakan di Vela adalah 1.500 tahun. Tapi studi baru yang diterbitkan di International Journal of Astrobiology menunjukan dibutuhkan lebih banyak penelitian untuk mengetahui hubunga antara supernova dan radiokarbon.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya