Ilmuwan Takjub, Anak-anak Punya Antibodi Penangkal COVID-19

Anak-anak.
Sumber :
  • Asiaone

VIVA – Sejak awal pandemi Virus Corona COVID-19 berlangsung di seluruh dunia, para ilmuwan mengamati bahwa anak-anak tampaknya tidak rentan terhadap wabah tersebut. Meski begitu mereka belum mengetahui dengan jelas alasannya.

Kemenag Berikan Bantuan untuk Pendidikan Islam dan Pesantren: Simak Syarat dan Ketentuannya

Dikutip dari situs Science Alert, Kamis, 19 November 2020, sebuah kasus yang tidak biasa terjadi di Melbourne, Australia. Kasus ini sekaligus memberikan wawasan unik tentang fenomena tersebut.

Baca: Tingkat Kesembuhan Pasien COVID-19 Meningkat, Kini Capai 82 Persen

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Sebuah keluarga yang beranggotakan lima orang, di mana orangtuanya terinfeksi COVID-19 setelah menghadiri acar pernikahan antarnegara. Lebih dari satu pekan mereka bersama putra dan putrinya di rumah. Mereka tidak memiliki gejala hingga beberapa hari kemudian.

Artinya, tanpa sepengatahuan, mereka telah membawa SARS-CoV-2 ke rumah dan menularkannya ke anak-anaknya. Begitu kedua orangtuanya memiliki gejala seperti batuk, hidung tersumbat, demam dan sakit kepala, maka seluruh keluarga melakukan tes swab.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Hasilnya, kedua orangtuanya positif COVID-19 tetapi anak-anaknya negatif. Ibunya, Leila Sawenko, mengatakan kejadian ini sungguh menakjubkan karena mereka menghabiskan satu setengah minggu bersama di rumah.

Lalu, petugas kesehatan setempat datang untuk mengulang tes swab. Hasilnya, anak-anak mereka kembali negatif, meskipun dua anak laki-lakinya yang masing-masing berusia 9 dan 7 tahun mengalami gejala ringan.

Anak bungsunya, seorang putri berusia 5 tahun, tetap memiliki hasil tes swab negatif. Padahal, ia tidur di ranjang yang sama dengan orangtuanya selama sakit. Ilmuwan masih heran dan semakin penasaran dengan fenomena ini.

Mereka kemudian melakukan penelitian lebih mendalam. Mereka menganalisa air liur, tinja dan urin, serta mengusap hidung dan tenggorokan setiap dua atau tiga hari. Meski telah dilakukan tes PCR berulang namun hasilnya tetap konsisten, negatif SARS-CoV-2.

Ilmuwan dibuat takjub karena menemukan antibodi COVID-19 di dalam air liur keluarga tersebut. Artinya, anak-anak sebenarnya positif terkena virus, namun tingkat respons kekebalan di dalam tubuhnya membuat mereka mampu melawan infeksi.

"Anak bungsu mereka bahkan tidak menunjukkan gejala sama sekali. Dia memiliki respons antibodi terkuat," kata ahli imunologi, Melanie Neeland. Ia juga menjelaskan, respons sel kekebalan aktif pada semua anak.

Pembawa pesan molekuler dalam darah yang memicu gejala sangatlah rendah. Itulah mengapa anak-anak hanya memiliki gejala ringan atau tidak sama sekali. "Studi ini adalah langkah pertama kami untuk melihat secara mendalam kekebalan tubuh anak-anak serta untuk melihat komponen apa yang merespons virus," ujar penulis studi, Shidan Tosif.

Fakta bahwa anak-anak dapat melawan virus dan tanpa menunjukkan hasil tes positif, mengartikan bahwa mereka memiliki beberapa tingkat sistem kekebalan yang mampu merespons dan menangani virus secara efektif, tanpa membuat mereka menjadi begitu sakit.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya