Tak Ada Bisnis yang Tahan Banting saat Pandemi

Ilustrasi bisnis kerajinan kayu jati.
Sumber :
  • Viva.co.id/Anisa W

VIVA – Pandemi COVID-19 telah membuktikan, tidak ada 100 persen bisnis yang tahan banting. Tapi, bisnis yang diperkuat oleh transformasi digital terbukti menjadi lebih tangguh dan lebih mampu bertransformasi, menurut studi.

CIti Gandeng Occam Genjot Kinerja Komunikasi

Studi yang dilakukan Microsoft-IDC mengenai 'Culture of Innovation' atau budaya inovasi menemukan, transformasi digital menjadi lebih mendesak. Bahkan organisasi yang telah menempuh perjalanan jauh dalam transformasi digital perlu bergerak lebih cepat.

“Organisasi di Indonesia telah menyadari betapa kemampuan mereka untuk berinovasi mendorong kinerja dan ketahanan bisnis mereka selama krisis," ujar Presiden Direktur Microsoft Indonesia, Haris Izmee, dalam konferensi virtual, Selasa, 1 Desember 2020.

Smart Finance Gandeng CBI Redam Risiko Kredit Macet

Sejak pandemi, 61 persen organisasi di Indonesia menganggap inovasi menjadi lebih mudah. Hasil ini menunjukkan bagaimana perusahaan di Indonesia melakukan inovasi agar lebih siap dan mempercepat transformasi.

Survei melibatkan 213 pengambil keputusan bisnis dan 234 pekerja di Indonesia dalam periode enam bulan, sebelum dan selama COVID-19.

Kemenkominfo Mengadakan Kegiatan Talkshow "Promosi Budaya Indonesia Lewat Konten Digital"

Studi di Indonesia merupakan bagian dari survei yang lebih luas di antara 3.312 pengambil keputusan bisnis dan 3.495 pekerja di 15 pasar Asia Pasifik yang dilakukan dalam periode waktu yang sama.

Studi yang sama juga menemukan, sebesar 74 persen organisasi di Indonesia telah mempercepat digitalisasi untuk beradaptasi dengan situasi normal yang baru, mulai dari meluncurkan produk digital, memperkenalkan pembayaran online, hingga merangkul ecommerce dan melakukan otomatisasi.

“Inovasi bukan lagi pilihan, tapi kebutuhan. Kami telah melihat bagaimana krisis baru-baru ini mendorong transformasi di seluruh wilayah, dan organisasi harus mengintegrasikan kemampuan untuk berinovasi ke dalam inti mereka, untuk memulihkan diri,” lanjut Haris. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya