Publik Anggap WhatsApp Layanan Pesan Instan Gratis, Kaspersky: Salah

WhatsApp.
Sumber :
  • Kaspersky

VIVA – Platform pesan instan WhatsApp menjadi sorotan karena memberi notifikasi ke pengguna jika mereka akan mengubah kebijakan privasi. Bagi siapa saja yang tidak menyetujui aturan tersebut, maka WhatsApp tak segan-segan untuk menghapus akun pengguna.

Peneliti Senior Kaspersky, Anna Larkina, mengungkap fakta bahwa tidak ada layanan yang sepenuhnya tidak berbayar. Ia menilai masyarakat awam mungkin menganggap WhatsApp adalah layanan pesan instan gratis. Akan tetapi, model bisnis untuk layanan gratis seperti itu akan dibayar dengan data pribadi pengguna.

"Media sosial, beberapa aplikasi pesan instan serta mesin pencari. Mereka semua menghasilkan uang dari iklan. Apabila semakin dipersonalisasi maka akan semakin baik," kata dia, Kamis, 14 Januari 2021.

Faktanya, Facebook dan perusahaan sejenis lainnya telah memanfaatkan data pribadi pengguna selama beberapa tahun terakhir. Namun sebagian besar perusahaan, termasuk Facebook, seolah-olah bersikap transparan tentang kebijakan mereka.

Lalu, WhatsApp mengklaim tidak membaca percakapan pengguna karena menyertakan enkripsi ujung-ke-ujung (end-to-end encryption), dan hanya menelusuri informasi teknis dan akun pengguna.

“Ke depannya, integrasi antara Facebook dan WhatsApp akan terus meningkat. Pengguna perlu memutuskan tingkat berbagi informasi apa saja yang mereka kehendaki dan aplikasi pesan instan mana yang mereka sukai," tutur Anna.

Sementara itu, Peneliti Ancaman Seluler Kaspersky, Victor Chebyshev, memberi saran ke pengguna agar tidak mengunduh aplikasi pesan instan yang sumbernya berasal dari pihak ketiga.

"Hanya dari toko aplikasi resmi. Baca dengan seksama perjanjian pengguna. Ada situasi ketika pengembang aplikasi secara terbuka mengingatkan kalau mereka bisa seenaknya membagikan data pengguna dengan pihak ketiga," jelasnya.

Pesan Vicky Prasetyo Jika Meninggal Dunia, Minta Hal Ini ke Keluarga

Kemudian, jangan mengikuti tautan mencurigakan dari pesan. Gunakan solusi keamanan jika memungkinkan dan perhatikan izin mana yang diminta aplikasi. Jika izin yang diminta tidak berkesinambungan dengan fungsi aplikasi, ada baiknya untuk waspada.

Ilustrasi penipuan di online

Waspada Penipuan Kerja Paruh Waktu yang Marak di Shopee

Seorang Ibu Rumah Tangga di Bogor bernama Jehan, menjadi korban penipuan berkedok kerja paruh waktu Shopee. Ia kehilangan uang hingga Rp131 juta, karena tergiur dengan im

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024