- Pixabay/DariuszSankowski
VIVA – Rencana perubahan kebijakan privasi yang dilakukan WhatsApp untuk mengakomodasi kebutuhan Facebook, membuat kesal banyak penggunanya. Mereka mulai beralih menggunakan aplikasi lain, seperti Telegram dan Signal.
WhatsApp menyebutkan, bahwa beberapa data pengguna bakal dibagikan ke induk perusahaan, demi meningkatkan layanan bisnis yang ditawarkan. Apabila tidak setuju, maka akun pengguna tidak lagi bisa digunakan.
Meski sudah mengumumkan bahwa rencana tersebut ditunda, namun hal itu tak lantas membuat masyarakat tenang. Tak lama setelah kabar tersebut viral, pengguna Telegram dan Signal melonjak jumlahnya.
“Di era digital di mana informasi mudah dicari dan diperoleh, pengguna menjadi lebih fokus pada privasi mereka. Karena itu, filosofi kami adalah memprioritaskan privasi dan mengamankan data pribadi mereka,” ujar Chief Representatives Officer MiChat Indonesia, Gerald Mursjid di Jakarta, Senin 18 Januari 2021.
Sama seperti Signal, MiChat juga mengutamakan dan menghormati privasi dan keamanan setiap penggunanya. Aplikasi asal Singapura ini menggunakan fitur end-to-end encryption, sehingga pesan yang dikirim hanya bisa dibaca oleh pengirim dan penerima.
Perbedaan mencolok antara MiChat dengan aplikasi lainnya, adalah aplikasi ini tidak hanya menawarkan fitur chat dan telepon saja, tetapi juga fitur gaming, di mana para pengguna dapat bermain bersama atau menantang temannya.
Selain MiChat, aplikasi yang yang juga sedang tren adalah Palapa, yang merupakan asli buatan Indonesia Aplikasi ini dikembangkan menggunakan sistem dari Signal.
Xecure IT, pengembang dari aplikasi Palapa menyatakan bahwa aplikasi ini dirancang dengan mengutamakan privasi dan keamanan di atas segalanya. Palapa dilengkapi berbagai modul, seperti fitur tanda tangan elektronik dan secure data exchange.
