Mau Pinjam Sampel Bulan Milik China, Ada Syaratnya

Seorang ilmuwan mengambil kapsul dari Chang'e-5 yang berisi sampel Bulan.
Sumber :
  • DW

VIVA – Sampel Bulan yang berhasil dibawa ke Bumi oleh wahana antariksa milik China, Chang'e-5, akan dibagikan kepada para peneliti dari negara lain dengan syarat, yaitu harus mematuhi serangkaian aturan ketat yang dikeluarkan Beijing.

Kowani Kaji Uji Materi Aturan Pembagian Harta Bersama yang Merugikan Perempuan

Hampir lima dekade berselang, China berhasil membawa sampel bebatuan Bulan ke Bumi. Kantor berita Xinhua melaporkan bahwa sampel tersebut akan dibagikan kepada peneliti dari negara lain asalkan para diplomat mereka dapat mematuhi aturan China terkait proses peminjaman dan pengembalian sampel.

Para diplomat dari berbagai negara diundang untuk mendengarkan Beijing menyusun aturan mengenai perawatan dan penanganan sampel bulan hingga bagaimana nantinya terobosan ilmiah akan dibagikan.

AS Tuntut 7 Warga China atas Peretasan Jahat yang Disponsori Negara

Wahana antariksa Chang'e-5 mengambil sampel bebatuan Bulan pada Desember tahun lalu. Keberhasilan ini menjadikan China sebagai negara ketiga yang mengambil sampel dari satelit alami Bumi itu setelah Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet pada 1960-an dan 1970-an.

"Kami masih dalam tahap persiapan awal meneliti sampel Bulan. Harapannya, sampel yang dibawa Chang'e-5 ini bisa memberikan informasi baru mengenai sejarah dan evolusi Bulan," kata Wakil Direktur Program Bulan China, Pei Zhaoyu, seperti dikutip dari situs Deutsche Welle, Rabu, 20 Januari 2021.

Anggota DPR Ungkap Banyak Pengusaha Mengeluh soal Aturan Impor Produk Elektronik

Material sampel Bulan

Administrasi Luar Angkasa Nasional China mengungkapkan Chang'e-5 mengumpulkan sekitar 1,73 kilogram material dari Oceanus Procellarum atau "Ocean of Storms", sebuah area yang belum pernah dijelajahi manusia.

Ada dua sampel yang dibawa, satu berasal dari permukaan dan satu lainnya diambil dari kedalaman dua meter. Diperkirakan sampel dari area tersebut berusia 1,2 hingga 1,3 miliar tahun. Setelah mendarat di Bumi pada 19 Desember 2020, sampel tersebut dikirim ke laboratorium milik Observatorium Astronomi Nasional di bawah koordinasi Akademi Sains China.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya