Penolong Bumi Berumur Ratusan Juta Tahun Ditemukan

Bumi.
Sumber :
  • European Space Agency

VIVA – Jamur pertama kali muncul sekitar 240 juta tahun silam. Tetapi ilmuwan telah menemukan sesuatu yang baru yang kemungkinan akan memperbaiki garis waktu ketika organisme penghasil spora ini pertama kali menjajah Bumi.

Kinclong Sepanjang Hari, Nilai Transaksi Perdagangan Saham BUMI Capai Rp 412 miliar

Sebuah tim ilmuwan internasional menemukan mikrofosil mirip jamur berusia 635 juta tahun di rongga bebatuan di China Selatan. Mereka mengatakan jamur telah berevolusi selama periode Ediacaran, ketika planet keluar dari Zaman Es dan mikroorganisme memiliki peran kunci dalam pemulihannya.

Baca: Kisah Astronot Misi Apollo 11, Bertaruh Nyawa Saat Balik ke Bumi

Berencana Kuasi Reorganisasi, BUMI Bakal Gelar RUPST dan RUPSLB

Dilansir dari laman Daily Mail, Selasa, 2 Februari 2021, bersama dengan mikroba darat lainnya, organisme mirip jamur itu memiliki kemampuan untuk mempercepat cuaca kimiawi dan mengirimkan fosfor ke lautan yang merangsang bioproduktivitas laut.

Fosil ditemukan di dalam batuan sedimen dolostone, yang kemudian dipelajari oleh para ilmuwan dari Virginia Tech, Chinese Academy of Sciences, Guizhou Education University, dan University of Cincinnati.

Saham Bumi Resources Meroket Usai Umumkan Rencana Kuasi Reorganisasi, Ini Penjelasan Manajemen

Tian Gan dari laboratorium Xiao mengatakan bahwa itu adalah penemuan yang tidak disengaja. Mereka menyadari bahwa temuan ini mungkin fosil yang telah lama dicari para ilmuwan.

"Jika interpretasi kami benar maka itu akan membantu untuk memahami perubahan paleoklimatologi dan evolusi kehidupan awal," ujarnya. Fosil yang terawetkan ini memiliki banyak cabang, filamen yang melengkung dan sistem percabangan seperti tangga.

Ketika Zaman Es melanda Bumi, permukaan laut membeku hingga kedalaman lebih dari satu mil, sehingga lingkungan di sekitarnya menjadi sangat keras dan tidak ada organisme yang dapat bertahan hidup.

Para ilmuwan percaya mikroorganisme mirip jamur ini telah membantu rekondisi lingkungan dan melakukannya menggunakan sistem pencernaan mereka yang tangguh.

Jamur punya sistem pencernaan yang mampu mendaur ulang nutrisi penting. Jadi, secara kimiawi dapat memecah batuan dan bahan keras lainnya menggunakan enzim, yang semuanya dapat didaur ulang dan diekspor ke laut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya