Daftar Bencana Alam yang Bisa Terjadi Besok, Ada Indonesia di Dalamnya

Danau Toba di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.
Sumber :
  • VIVA/Anugrah Andriansyah

VIVA – Meski menjadi satu-satunya planet yang ramah di Tata Surya, namun Bumi bisa menjadi tempat yang cukup berbahaya untuk dihuni. Dalam sejarahnya, selama 4,5 miliar tahun, Bumi telah mengalami setidaknya lima peristiwa kepunahan besar, di mana yang terakhir melanda sekitar 66 juta tahun silam.

Ancaman terhadap kehidupan tidak harus dari luar Bumi, seperti letusan supervolcano dan megatsunami. Itu semua dapat menyerang tanpa pengaruh luar, seperti dikutip dari situs Express, Jumat, 5 Februari 2021.

Sebuah artikel berjudul 'Five Global Catastrophes That Could Happen Tomorrow' yang terbit pada 2015 dan ditulis ahli geologi, Matthew Blackett, membuat daftar bencana alam paling mengkhawatirkan yang dapat mempengaruhi dunia:

Letusan Danau Toba, Sumatera Utara, Indonesia

Supervolcano ini ada di Pulau Sumatera, tepatnya Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, yang merupakan danau vulkanik terbesar di dunia. Danau Toba terbentuk sekitar 74 ribu tahun lalu saat terakhir kali meletus.

Menurut Oregon State University, AS, Danau Toba adalah hasil letusan gunung berapi terbesar di Bumi dalam dua juta tahun terakhir. Blackett mengatakan, Danau Toba terletak di pulau padat penduduk, rumah bagi lebih dari 50 juta orang dan hanya 40 km dari Samudera Hindia, di mana tsunami dahsyat akan dihasilkan.

Lereng Hilina di Gunung Kilauea

Gunung Kilauea adalah gunung berapi paling aktif di Hawaii. Pada 2018, gunung itu mengeluarkan lahar yang menutupi tanah hampir 14 mil persegi. Namun, menurut Blackett, ancaman yang lebih besar dari letusan gunung berapi adalah jatuhnya gunung berapi ke Pasifik.

Puncak Arus Balik Lebaran di Sumut Berlangsung Selama 3 Hari

Keruntuhan tersebut dikenal sebagai Hilina Slump dan diperkirakan dapat membuang sekitar 12 ribu kilometer kubik batu ke laut. Peristiwa ini kemungkinan akan memicu megatsunami.

"Mengingat kemerosotan ini terus-menerus aktif dan bergerak, hanya diperlukan gempa bumi disertai gunung aktif yang bisa menimbulkan rangkaian peristiwa bencana," kata dia.

Waspada, Gunung Semeru Erupsi Lagi dengan Letusan Setinggi 700 Meter

Tsunami Laut Utara

Laut Utara yang terletak di antara Norwegia dan Denmark bisa menimbulkan megatsunami di masa depan. Tsunami Laut Utara bisa dipicu oleh longsoran bawah laut dan risiko terjadinya meningkat karena iklim yang memanas.

Aktivitas Erupsi Gunung Ile Lewotolok Masih Tinggi, Menurut Badan Geologi

"Ada preseden. Para ilmuwan telah menemukan bahwa lebih dari 6.000 tahun yang lalu kenaikan permukaan laut yang tajam dikaitkan dengan perubahan iklim dan pencairan es yang cepat, menyebabkan tanah longsor sepanjang 300 km," kata Blackett.

Tsunami di masa depan kemungkinan mencapai ketinggian 20 meter di Kepulauan Shetland, 10 meter di pantai Norwegia, dan 6 meter di pantai barat dan utara Skotlandia.

Suar Matahari

Ini merupakan salah satu ancaman yang bisa datang dari luar angkasa. Blackett mengatakan, salah satu peristiwa terbesar yang berhubungan dengan itu terjadi pada 1921 hingga melumpuhkan layanan telegraf di AS.

Jika peristiwa serupa terjadi saat ini maka hal itu dapat melumpuhkan banyak sistem satelit, melumpuhkan komunikasi secara global, internet, dan sistem GPS. Kekacauan bisa terjadi. Tapi untungnya tidak ada bukti bahwa peristiwa ini akan terjadi dalam waktu dekat.

Big One

Gempa Bumi besar yang dikenal sebagai Big One suatu hari bisa melanda pantai barat Amerika Serikat, dekat California. Gempa dapat terjadi di sepanjang zona subduksi yang membentang dari Northern California ke Pulau Vancouver di Kanada.

Zona subduksi menandai titik di mana dasar Samudra Pasifik perlahan-lahan didorong ke bawah Amerika Utara. Pada titik tertentu, tekanan yang dibangun harus dilepaskan dan ini akan berupa gempa bumi besar, mungkin berkekuatan hingga 9 skala richter (SR).

Sebagai gambaran, gempa bumi berkekuatan 8 skala richter pernah menghancurkan Mexico City pada tahun 1985, meruntuhkan ratusan bangunan dan menewaskan sedikitnya 5.000 orang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya