Jangan Biarkan Anak Bebas Berselancar Internet

Logo Google.
Sumber :
  • Instagram/@joannade_

VIVA – Google Indonesia meluncurkan program Keluarga Tangkas Berinternet yang bertujuan untuk mengedukasi keamanan berinternet bagi anak, guru serta orangtua sebagai dukungan menjalankan digital parenting.

Tantrum Anak Bukan Hal Seram! Ini Rahasia Mengatasinya dengan Bijak

Program yang diluncurkan bersamaan dengan Hari Internet Aman Sedunia itu merupakan versi Indonesia dari program global Google "Be Internet Awesome," yang menggandeng berbagai pihak.

Baca: Ada Celah untuk Hacker Masuk, Google Umumkan Pembaruan Keamanan

Yang Harus Dilakukan Orang Tua Saat Anak Mulai Sakit, Dokter: Jangan Diajak ke Mall!

"Kami sadar bahwa fitur dan alat-alat saja tidak cukup tentunya. Menumbuhkan kebiasaan digital yang sehat dan baik menumbuhkan komitmen. Untuk itu kami meluncurkan program Keluarga Tangkas Berinternet," Kepala Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Google Indonesia, Putri Alam, Selasa, 9 Februari 2021.

Ia mengungkapkan riset yang dilakukan selama satu tahun terakhir menunjukkan bahwa dengan meningkatnya kegiatan online, orangtua semakin khawatir dengan bagaimana melindungi identitas digital anaknya.

Trik ala Tasya Kamila agar Anak Gak Gampang Sakit, Bisa Dicontek Bun!

Orangtua juga ingin tahu siapa saja yang beriteraksi dengan anak-anaknya, dan apakah anak-anaknya ini mengakses konten yang sesuai dengan umur mereka.

Putri mengatakan Google telah memiliki alat untuk membantu orangtua dalam mengatasi tantangan digital, dalam memandu anak-anaknya dalam aktivitas online yang aman dan positif.

Sebagai contoh, Family Link memudahkan pengguna untuk mengawasi aktivitas berinternet anak. Dengan menggunakan fitur ini, orangtua dapat menyetujui pengunduhan aplikasi pada perangkat dan juga mengatur screen time anak.

Ada pula fitur filter safe search dalam Google Search dan YouTube Kids, serta restricted mode dalam YouTube, yang memungkinkan orangtua untuk mengatur konten sesuai dengan umur anak.

Program Keluarga Tangkas Berinternet mendapat dukungan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian P3A), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), serta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya