-
VIVA – Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, bahwa COVID-19 berdampak besar terhadap keberlanjutan UKM, di mana sebanyak 47 persen terpaksa gulung tikar akibat pandemi.
Pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) saat ini mencoba bangkit dari pengaruh pandemi COVID-19 dengan melakukan transformasi digital. Namun, pergeseran proses dan pembayaran dari yang sifatnya fisik ke ranah online ternyata membuka peluang bagi para pelaku kejahatan siber.
Baca: Vendor Pihak Ketiga Pemegang Saham Telkomsel Sudah Jadi Target Hacker
Menurut Territory Channel Manager Kaspersky Indonesia, Dony Koesmandarin, delapan dari sepuluh UKM di Asia Tenggara mengalami penurunan pendapatan pada awal Mei tahun lalu. Sementara pemerintah dan organisasi keuangan dengan cepat menawarkan bantuan dan skema untuk membangkitkan UKM agar kembali bangkit.