Logo ABC

Terkuak, Mars Awalnya Planet Biru

Planet Mars.
Planet Mars.
Sumber :
  • DW/NASA

Sekitar empat miliar tahun silam, Bumi dan Mars masih terbilang muda, panas dan basah. Bila bukan planet kembar dalam Tata Surya, maka pasti keduanya merupakan "adik-kakak". Hampir seluruh kandungan air di Mars telah menghilang sejak planet ini terbentuk.

Pakar planet dan perbintangan menduga air tersebut berubah menjadi oksigen dan hidrogen di atmosfer dan unsur hidrogen menghilang ke ruang angkasa. Sebuah pemodelan menunjukkan bila Mars pernah memiliki kandungan air, sisanya saat ini terjebak dalam mineral di perut planet merah tersebut.

Saat ini, Mars yang dijuluki sebagai Planet Merah lebih tampak seperti planet mati. Permukaannya kering dan dingin, jauh di bawah titik beku, tanpa kandungan air.

Sejumlah pakar geologi menduga bahwa air laut yang pernah menutupi Mars sebenarnya masih tersisa, tetapi kini terjebak di bawah permukaan tanah.

Penelitian yang dilakukan Dr Eva Scheller dan rekannya dari Institut Teknologi California menyimpulkan, sebagian besar air di Mars kini tersimpan sebagai molekul di kerak planet tersebut.

Bila demikian halnya, apakah air yang tersimpan di kerak planet Mars suatu saat nanti dapat digunakan untuk membantu manusia hidup di sana?

Menurut Dr Eva, hal itu tergantung pada struktur kristal bebatuan. Struktur tanah liat misalnya, akan kehilangan kandungan airnya pada suhu sekitar 400 derajat Celcius. Baru setelah itu kita dapat mengumpulkan gas cair itu dan membekukannya.

"Tapi jumlah kandungan airnya cukup kecil, jadi kita harus memanaskan begitu banyak bebatuan untuk mendapatkan lebih banyak air," jelasnya

Dunia air A topographic map. Cekungan Eridania di belahan selatan Planet Mars dipercaya pernah memiliki lautan seluas 800 km dengan kedalaman 1 km pada 3,7 miliar tahun silam.

Supplied: NASA