Bumi Dalam Bahaya, Amerika Diminta Turun Tangan

Presiden dan Wakil Presiden AS, Joe Biden dan Kamala Harris.
Sumber :
  • DW

VIVA – Asteroid pernah memporak-porandakan Bumi pada 66 juta tahun silam. Mimpi buruk itu tidak pernah hilang sampai saat ini. Para ilmuwan terus memperingatkan tentang adanya ancaman tersebut. CEO Planetary Society, Bill Nye, bahkan mendesak Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden supaya turun tangan menangani masalah ini.

"(Joe Biden harus) Ambil langkah aktif untuk melindungi planet (Bumi) dari asteroid dan komet berbahaya," kata dia, seperti dikutip dari laman Express, Senin, 29 Maret 2021.

Nye juga telah menyerukan peningkatan anggaran tahunan hingga US$50 juta (Rp721 miliar) untuk NASA Planetary Defense Program yang bertujuan untuk mendukung deteksi, pelacakan, dan karakterisasi ancaman, dengan mendukung program penerbangan permanen di samping upaya pengamatan berbasis darat.

Jika semua rencana ini dijalankan maka akan ada peningkatan lima persen untuk anggaran tahunan NASA selama lima tahun ke depan. Nye yakin pada akhir dekade ini manusia dapat kembali ke Bulan.

"Saya sangat yakin kita bisa melihat armada pesawat ruang angkasa menjelajahi dunia terdekat kita, mencari kehidupan, dan mengintip lebih dalam ke kosmos daripada sebelumnya," tutur Nye.

Ia terus mendorong supaya Joe Biden dan Kamala Harris merangkul NASA. Eksplorasi ruang angkasa bukanlah sesuatu yang dilakukan di luar Bumi tetapi justru di dalam Bumi dan untuk semua makhluk hidup di planet satu-satunya yang bisa dihuni di Tata Surya.

NASA atau Badan Penerbangan dan Antariksa telah membuat langkah besar dalam menemukan objek dekat Bumi yang berukuran lebih dari satu kilometer, di mana 90 persennya sudah ditemukan sehingga masih ada 10 persen asteroid berbahaya yang belum terlihat.

Meskipun kemungkinan asteroid besar menghantam Bumi kecil, namun NASA percaya ada 1 dari 300 ribu kemungkinan setiap tahun bahwa batu luar angkasa itu dapat menyebabkan kerusakan regional karena menghantam hingga menghancurkan Bumi.

Peringati Hari Bumi Sedunia, IMIP Tanam 1.000 Pohon Pelindung

"Memperdalam komitmen kami terhadap program sains NASA. Lanjutkan penerbangan luar angkasa manusia di jalur Bulan dan Mars. Gunakan NASA sebagai alat untuk menumbuhkan ekonomi kita, meningkatkan basis manufaktur kita, memelihara tenaga kerja terampil kita, dan memperkuat aliansi internasional," demikian laporan NASA.

 – Asteroid pernah memporak-porandakan Bumi pada 66 juta tahun silam. Mimpi buruk itu tidak pernah hilang sampai saat ini. Para ilmuwan terus memperingatkan tentang adanya ancaman tersebut. CEO Planetary Society, Bill Nye, bahkan mendesak Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden supaya turun tangan menangani masalah ini.

Akibat Banjir, Penerbangan Perdana Maskapai Emirates Airbus 380 dengan 592 Penumpang dari Dubai ke Bali Dibatalkan

"(Joe Biden harus) Ambil langkah aktif untuk melindungi planet (Bumi) dari asteroid dan komet berbahaya," kata dia, seperti dikutip dari laman Express, Senin, 29 Maret 2021.

Nye juga telah menyerukan peningkatan anggaran tahunan hingga US$50 juta (Rp721 miliar) untuk NASA Planetary Defense Program yang bertujuan untuk mendukung deteksi, pelacakan, dan karakterisasi ancaman, dengan mendukung program penerbangan permanen di samping upaya pengamatan berbasis darat.

Timur Tengah Memanas, Australia Peringatkan Warganya Segera Tinggalkan Israel

Jika semua rencana ini dijalankan maka akan ada peningkatan lima persen untuk anggaran tahunan NASA selama lima tahun ke depan. Nye yakin pada akhir dekade ini manusia dapat kembali ke Bulan.

"Saya sangat yakin kita bisa melihat armada pesawat ruang angkasa menjelajahi dunia terdekat kita, mencari kehidupan, dan mengintip lebih dalam ke kosmos daripada sebelumnya," tutur Nye.

Ia terus mendorong supaya Joe Biden dan Kamala Harris merangkul NASA. Eksplorasi ruang angkasa bukanlah sesuatu yang dilakukan di luar Bumi tetapi justru di dalam Bumi dan untuk semua makhluk hidup di planet satu-satunya yang bisa dihuni di Tata Surya.

NASA atau Badan Penerbangan dan Antariksa telah membuat langkah besar dalam menemukan objek dekat Bumi yang berukuran lebih dari satu kilometer, di mana 90 persennya sudah ditemukan sehingga masih ada 10 persen asteroid berbahaya yang belum terlihat.

Meskipun kemungkinan asteroid besar menghantam Bumi kecil, namun NASA percaya ada 1 dari 300 ribu kemungkinan setiap tahun bahwa batu luar angkasa itu dapat menyebabkan kerusakan regional karena menghantam hingga menghancurkan Bumi.

"Memperdalam komitmen kami terhadap program sains NASA. Lanjutkan penerbangan luar angkasa manusia di jalur Bulan dan Mars. Gunakan NASA sebagai alat untuk menumbuhkan ekonomi kita, meningkatkan basis manufaktur kita, memelihara tenaga kerja terampil kita, dan memperkuat aliansi internasional," demikian laporan NASA.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya