Industri 4.0 Bawa Indonesia Menuju 10 Negara Ekonomi Terbesar

Ilustrasi revolusi industri 4.0.
Sumber :
  • Megapixl

VIVA – Peta Jalan Industri 4.0 yang diluncurkan oleh pemerintah, dihadirkan sebagai inisiatif untuk percepatan pembangunan industri.

Pemerintah Harus Antisipasi Kebijakan Ekonomi-Politik Imbas Perang Iran-Israel

Sasaran utamanya adalah untuk menjadikan Indonesia sebagai 10 negara ekonomi terbesar dunia di 2030. Penerapan industri 4.0 juga dinilai dapat memberikan peluang untuk merevitalisasi sektor manufaktur agar lebih efisien dan menghasilkan produk berkualitas.

“Diharapkan akan menarik investasi di sektor manufaktur, sehingga struktur industri di Indonesia bisa lebih dalam, serta mampu produktif dan berdaya saing tinggi,” ujar Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita dalam sambutannya secara virtual pada Forum Merdeka Barat 9, Senin 5 April 2021.

Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan Hingga Stabilitas Geopolitik

Menperin menuturkan, pemerintah telah melakukan serangkaian kajian mendalam dalam memilih sektor-sektor yang potensial. Harapannya, dapat membawa dampak yang positif terhadap pertumbuhan perekonomian bangsa dalam waktu yang singkat.

Ada tujuh sektor yang akan dipilih oleh pemerintah dalam melakukan digitalisasi, yakni makanan dan minuman, tekstil dan busana, otomotif, kimia, elektronika, farmasi, serta alat kesehatan.

Soroti Sidang Sengketa Pilpres, Refly: Kita Dibohongi 4 Menteri, Seolah-olah Everything Is Ok

"Tujuh sektor ini dipilih, karena telah memberikan kontribusi sebesar 70 persen dari total PDB (Produk Domestik Bruto) manufaktur, 65 persen ekspor manufaktur dan 60 persen penyerapan pekerja industri," tuturnya.

Untuk mewujudkan hal itu, dibutuhkan bantuan dan dukungan berbagai pemangku kepentingan. Mulai dari grup konsultan yang akan memberikan asistensi terhadap transformasi industri 4.0, hingga penyedia teknologi yang dibutuhkan oleh para pelaku industri.

Kemudian regulasi dari pemerintah, investor sebagai penyokong modal asosiasi yang membimbing anggota untuk menerapkan digitalisasi, hingga akademisi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya