Horor Enggak Mesti Sosok Hantu

ilustrasi takut hantu
Sumber :
  • Freepik

VIVA – Sejak Romawi dan Yunani kuno hingga sekarang setelah manusia mampu mengirimkan wahana antariksa ke Planet Mars, cerita hantu atau makhluk gaib tak pernah lekang di makan zaman.

8 Manfaat Susu Kedelai untuk Kesehatan, Bisa Meredakan Gejala Menopause

Hal ini yang membuat seorang Loyd Auerbach menyelidiki kasus-kasus hantu selama puluhan tahun. Bahkan, media kerap memanggilnya Profesor Hantu. Loyd juga sudah menulis sejumlah buku soal hantu, di antaranya The Ghost Detectives' Guide to Haunted San Francisco dan Hauntings & Poltergeists: A Ghost Hunter's Guide.

"Sebagian besar kasus penampakan hantu bisa dijelaskan secara ilmiah," ungkapnya. Sejumlah penelitian lain membuktikan bahwa paparan gelombang infrasonik (frekuensi kurang dari 20 Hz) dan gelombang elektromagnetik bisa memicu efek menyerupai halusinasi.

Perkembangan Terbaru Pengobatan TBC Resisten Obat, Bikin Cepat Sembuh dengan Obat Ini!

Tidak seperti gelombang biasa lainnya, pada gelombang sangat rendah (Very Low Frequency/VLF) memiliki sifat yang bisa dengan mudah menembus suatu materi seperti kayu, tembok, tanah, logam, bahkan juga bisa menembus badan manusia. Akan tetapi, ada hal menarik soal hantu.

Menurut peneliti dari University of Westminster, London, Inggris menunjukkan bahwa menonton film horor tentang hantu dapat meningkatkan kesehatan fisik, mental, dan emosional.

Nayla Purnama Jadi Peran Utama di Film Horor Vina: Sebelum 7 Hari, Diangkat dari Kisah Nyata Viral

Dalam penelitian itu diketahui, menonton film horor selama 90 menit mampu membakar kalori sebesar 113 kalori. Ini setara dengan kalori yang dibakar saat berjalan selama 30 menit.

Ahli Imunologi Natalie Riddell menyatakan menonton film horor memperkuat kekebalan tubuh. Menurutnya, menonton film horor mampu menjadi salah satu alternatif untuk menurunkan tingkat stres dari tekanan, tuntutan, dan padatnya rutinitas sehari-hari.

Selain itu, otak akan memproduksi lebih banyak zat seperti dopamine, glutamate, dan serotonin, yang mana mampu memicu pelepasan hormon adrenalin. "Ini memberikan efek anestesi sama seperti obat, sehingga bagus untuk kesehatan mental, serta mampu menurunkan tingkat stres dan kecemasan dalam diri," papar dia.

Film horor kembali semarak di Indonesia. Bahkan, ada satu film horor nasional mampu menyedot jumlah penonton sebanyak 3 juta orang. Semarak film horor ini bisa diterima karena menyuguhkan cerita baru, seperti suasana mistis dan kengerian, tanpa embel-embel perempuan seksi atau pun komedi yang tak lucu.

Berangkat dari sini film “Jangan Sendirian” diproduksi dan telah diputar di bioskop sejumlah negara ASEAN. "Film ini tidak menggunakan hantu pada umumnya. Film ini menggunakan jump scare bukan pada sosok hantunya. Justru, kengeriannya terletak pada kekuatan karakter dan storytelling yang dibangun," kata Produser Film Jangan Sendirian, Agung Setray, Sabtu, 10 April 2021.

Menurutnya, penggabungan unsur thriller dan suspense yang membuat suasana mencekam adalah hal baru dalam jagat perfilman Indonesia, khususnya film horor. Saat ini generasi milenial dan juga sentenial memiliki persepsi berbeda dalam menilai sosok hantu yang ditampilkan dalam sebuah alur cerita.

"Film Jangan Sendirian menjawab kebutuhan tersebut bahwa film Horor tidak selamanya berkutat pada unsur-unsur klenik," jelasnya. Selain Indonesia, Film Jangan Sendirian mulai diputar di bioskop-bioskop di Malaysia pada 8 April kemarin. Lalu, disusul Singapura, Brunei Darussalam, Kamboja, dan Vietnam.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya