Logo DW

Israel Berhasil Lumpuhkan Iran

Fasilitas nuklir bawah tanah di Natanz, Iran.
Fasilitas nuklir bawah tanah di Natanz, Iran.
Sumber :
  • dw

Serangan itu dilancarkan pada hari ketika Iran mengaktifkan sentrifuga terbaru di Natanz, yang dirayakan sebagai lompatan jauh dalam upaya memperkaya uranium di dalam negeri. Pada Senin, 12 April 2021, Kementerian Luar Negeri di Teheran menuduh Israel bertanggungjawab atas insiden tersebut.

"Jawaban terhadap Natanz adalah membalas dendam terhadap Israel," kata Juru Bicara Kemenlu, Saeed Khatibzadeh. "Israel akan menerima ganjarannya sendiri nanti," tanpa memberikan rincian.

Iran melaporkan, sistem pengendali pembangkit listrik yang menyuapi laboratorium uranium dan bengkel kerja di Natanz dipadamkan paksa pada Minggu pagi, 11 April 2021. Akibatnya alat pemusing atau sentrifuga IR-1 yang baru dipasang mengalami kerusakan. Khatibzadeh tidak merinci kerusakan yang terjadi atau menampilkan bukti visual.

Dalam kesempatan terpisah, Menlu Iran Mohammad Javad Zarif, memperingatkan Natanz akan dibangun ulang dengan teknologi pemerkaya uranium yang lebih maju. Pernyataan itu dikhawatirkan bakal membahayakan jalannya perundingan untuk menentukan nasib Perjanjian Nuklir Iran di Vienna, Austria.

"Kaum Zionis ingin membalas dendam terhadap bangsa Iran atas keberhasilannya mengupayakan pencabutan sanksi," kutip kantor berita pemerintah, IRNA. "Tapi kami tidak membiarkan dan akan membalas dendam terhadap kaum Zionis atas serangan ini."

Sejauh ini Israel enggan mengonfirmasikan tuduhan tersebut. Namun, media-media Israel ramai melaporkan operasi yang digalang dinas rahasia Mossad itu. Pada hari terjadinya serangan di Natanz, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, bertemu dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin. Dia berjanji akan menggunakan semua cara untuk menghentikan perjanjian nuklir.

"Pergulatan melawan Iran dan proksinya, serta upaya Iran mempersenjatai diri adalah misi yang besar," kata dia.