Rata-rata Karyawan Magang Tidak 'Dipersenjatai'

Ilustrasi magang.
Sumber :
  • Freepik

VIVA – Karyawan magang kerap mendapat pengalaman yang kurang memadai di tempat kerjanya. Rata-rata dari mereka tidak dipersenjatai dengan kemampuan dasar yang dibutuhkan dalam menjalankan pekerjaannya sehari-hari.

BTN Top 3 Tempat Kerja Terbaik Kembangkan Karir Versi Linkedin, Erick Thohir: Alhamdulillah

Bukan kemampuan teknis atau teoritis, melainkan pada soft skill yang lebih mendasar seperti berinteraksi, berkomunikasi, serta kemampuan menempatkan diri di tengah dunia kerja yang berbeda dengan dunia sekolah maupun kuliah.

"Hal-hal seperti ini yang tak pernah menjadi masalah alias sudah purna di negara seperti Inggris atau sebagian besar Eropa dan Asia lainnya," kata Kepala Eksekutif Matata Edu Inovasi, Tari Sandjojo, melalui konferensi pers virtual, Rabu, 14 April 2021.

Tren Investasi sektor Industri Terus Naik, Sinergi Kebijakan Instansi Pemerintah Jadi Sorotan

Ia menyebut kesenjangan itu ada akibat dari ketidakluwesan kurikulum dalam merespons kebutuhan dari industri penyerap tenaga kerja. Padahal, para siswa dan siswi akan lebih senang dan terpacu untuk belajar jika diterjunkan langsung ke dalam situasi sebenarnya.

Dari studi kasus tersebut maka tercetuslah platform yang dinamakan Bantu Kerja. Dibuat pada 2016, program ini dimaksudkan untuk menjembatani kebutuhan industri dengan ekspektasi dari pemagang.

Berani Adang Maling, Karyawan Alfamart di Semarang Naik Jabatan Jadi Kepala Toko

"Tidak hanya mempertemukan dan membiarkan kedua belah pihak berinteraksi, Bantu Kerja juga berperan sebagai fasilitator komunikasi antar kedua pihak mengenai berbagai proyek magang yang ditawarkan di dalamnya," ujar Tari.

Mitra industri yang membutuhkan karyawan magang bisa memposting proyek-proyek magang yang mereka punya untuk kemudian diambil oleh calon pemagang. Pemberi magang kemudian bisa memberi pembekalan berupa kisi-kisi serta tips dan trik tentang proyek tersebut.

Setelah memenangkan proyek maka para pemagang akan melalui serangkaian tahap berikutnya. Pada tiap sesi, mereka akan mendapatkan badge atau lencana. Hanya mereka yang mengantungi badge lengkap yang berhak dinilai hasil akhirnya oleh pemberi magang. Jika belum lengkap, pemagang tidak bisa mencapai tahap final.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya