Ponsel dan Tablet Karyawan Dipagari untuk Cegah Phishing

Serangan siber.
Sumber :
  • Pixabay/Tigerlily

VIVA – Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, cybercrime atau kejahatan siber ikut bertumbuh. Kejahatan siber juga tidak hanya menyerang individu, tetapi juga perusahaan skala kecil hingga besar.

Geger Seorang Wanita Dilarang Naik Kendaraan Online Gegara Bernama Ini

Perusahaan keamanan siber yang berbasis di Amerika Serikat (AS), Lookout, melaporkan bahwa kejahatan siber yang paling umum dilakukan, baik kepada individu maupun perusahaan, adalah serangan phishing.

Modus serangan siber melalui phishing atau rekayasa sosial adalah bentuk kejahatan dunia maya berdasarkan teknik manipulasi psikologis yang melibatkan pencurian data rahasia dari komputer seseorang dan kemudian menggunakannya untuk berbagai tujuan mulai dari pencurian uang hingga menjual kembali data yang diperoleh.

Alasan Kejaksaan Agung Izinkan 5 Smelter Timah Tetap Beroperasi Meski Disita

Phishing juga dapat berbentuk replika yang hampir 100 persen sempurna dari situs web terpercaya, di mana para pengguna akan terpikat melalui pesan phishing hingga berakhir dengan pemberian data pribadi secara sukarela.

Seiring kemajuan teknologi dan ekosistem digital, perangkat dan aplikasi seluler telah menjadi sarana utama untuk bekerja dan menjalani gaya hidup digital, khususnya selama pandemi COVID-19.

Pembunuhan Wanita Hamil di Kelapa Gading, Pelaku Rampas Ponsel Korban Sebelum Kabur

Untuk itu, operator telekomunikasi Telkomsel dan Lookout bermitra dalam memberikan perlindungan serta mendukung transformasi digital di Indonesia, dengan meluncurkan layanan Telkomsel Enterprise Mobile Security (TEMS).

Layanan ini menghadirkan dua solusi keamanan, TEMS Mobile Endpoint Protection dan TEMS Mobile Apps Protection, untuk memastikan pelanggan terhindar dari serangan siber yang terus berkembang.

"Kerja sama strategis ini akan memberi keamanan melalui solusi mobile endpoint security dengan perlindungan phishing dan konten untuk pelanggan perusahaan besar di Indonesia," kata General Manager of Carrier Partnerships Lookout, Firaz Azmeh, Selasa, 20 April 2021.

Dengan teknologi machine intelligence, Lookout mampu mengamankan pengguna dari ancaman berupa phishing serta ancaman lainnya pada perangkat, aplikasi, dan jaringan dengan tetap mengutamakan privasi. Platform berbasis awan (cloud) ini pun dapat secara otomatis mendeteksi ancaman yang belum pernah ditemukan sebelumnya.

Pada kesempatan yang sama, SVP Enterprise Account Management Telkomsel, Dharma Simorangkir menuturkan, layanannya merupakan solusi keamanan siber berbasis awan (cloud) terbaru.

Ia menyebut TEMS Mobile Endpoint Protection dan TEMS Mobile App Protection memungkinkan perusahaan-perusahaan besar untuk melindungi ponsel, tablet, hingga Chromebook karyawan sekaligus mengamankan aplikasi yang digunakan pelanggannya.

Kedua solusi tersebut didukung oleh Lookout Security Graph yang mampu menganalisis data lebih dari 200 juta perangkat, 142 juta aplikasi, dan 4 juta alamat web setiap harinya. "Dengan sistem keamanan yang lebih terjamin, maka perusahaan besar bisa terus fokus meningkatkan produktivitasnya tanpa perlu khawatir perlindungan terhadap aplikasi dan data," tutur Dharma.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya