Ini yang Terjadi Saat Menyiram Toilet Umum, Jijik Banget

Ilustrasi toilet.
Sumber :
  • Dok. Istimewa

VIVA – Sebuah penelitian baru mengungkap apa yang terjadi setiap kali menyiram toilet ternyata bisa sangat buruk bagi kesehatan. Studi yang diterbitkan Jurnal Physics of Fluids mengungkapkan bahwa pembilasan menyebabkan sejumlah besar partikel aerosol kecil disemprotkan ke udara berpotensi membawa semua jenis bakteri dan penyakit.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Bukan rahasia bahwa toilet berfungsi sebagai rumah bagi semua jenis kotoran mikroskopis yang bisa membuat kita sakit. Pemicunya bisa dari serangga, bakteri racun makanan, hingga virus yang lebih berbahaya seperti ebola dan COVID-19.

Baca: Bayar Zakat Tanpa Tatap Muka

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Tim peneliti ingin melihat seberapa banyak bakteri tersebut disemprotkan ke atas dengan sekali siraman, dan menghitung partikel yang ditempatkan pada berbagai ketinggian yang berbeda. Mereka mengukur tingkat aerosol di lingkungan sekitar sebelum dan sesudah pembilasan.

Salah satu peneliti Siddhartha Verma mengatakan bahwa setelah menyiram toilet lebih dari 100 kali selama rentang tiga jam, peningkatan substansial dalam kadar aerosol meningkat, terukur di lingkungan ambien, dengan jumlah total tetesan yang dihasilkan di setiap tes pembilasan berkisar hingga puluhan ribu.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Tim mencatat partikel aerosol naik hingga 109 cm di atas toilet dan setinggi 69 cm di atas urinal. Mereka juga mencatat partikel yang sangat kecil ini dapat bertahan di udara selama 20 detik dan jumlahnya meningkat setelah pembilasan.

"Baik toilet maupun urinal menghasilkan sejumlah besar tetesan yang berukuran lebih kecil dari tiga mikrometer yang menimbulkan risiko penularan yang signifikan jika mengandung mikroorganisme menular. Karena ukurannya yang kecil maka tetesan ini dapat bertahan untuk waktu yang lama," kata Verma, dikutip dari Mashable, Sabtu, 24 April 2021.

Tentu saja tidak semua toilet dan urinal memberikan hasil yang sama. Studi tersebut menyoroti fakta bahwa ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi jumlah semprotan toilet setelah penyiraman, seperti tekanan air, desain mangkuk toilet, dan kekuatan penyiraman.

Temuan ini memperkuat hasil penelitian serupa yang dilakukan sebelumnya dan mengajukan beberapa pertanyaan tentang keamanan sanitasi menggunakan toilet umum, terlebih di saat pandemi COVID-19 seperti sekarang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya