Ganja Bisa Dilegalkan dengan 1 Syarat

Tanaman ganja.
Sumber :
  • UN News - the United Nations

VIVA – Tepat satu minggu, atau 19 April lalu, akan dicatat sebagai sejarah politik di Jerman, di mana Partai Hijau untuk pertama kalinya mendeklarasikan kandidat Annalena Baerbock sebagai kanselir. Sebelumnya, Partai Hijau, sebagai partai kecil, selalu mendukung kandidat kanselir mitra koalisinya. Situasi sekarang pun berbeda.

Sebut Pemilu Hampir Selesai, Tito Karnavian Serukan "Kita Move On"

Partai Hijau dalam jajak pendapat bahkan bisa menyaingi partai terbesar CDU, dan memang punya peluang nyata merebut kursi kekuasaan. Satu hari setelahnya, 20 April, mereka mulai mengkampanyekan supaya ganja dilegalkan.

Hal itu tertulis secara resmi di akun Twitter resmi Partai Hijau. "Untuk perlindungan kaum muda dan kesehatan sejati, harus ada aturan untuk perdagangan dan distribusi ganja yang terkendali!" demikian menurut akun Twitter @GrueneBundestag, seperti dikutip dari situs Deutsche Welle, Senin, 26 April 2021.

Menteri Bahlil: Politik Sudah Selesai, Harus Saling Memaafkan

Sikap tersebut merupakan salah satu bagian dari kampanye Partai Hijau untuk pemilu parlemen Jerman pada September mendatang. Bagi kalangan pendukung gagasan itu, 20 April dianggap hari di mana orang berkumpul untuk merayakan dan menuntut legalisasi ganja.

Sebagai informasi, saat ini, cannabis atau ganja hanya legal untuk pengobatan di Jerman. Tanaman ganja hanya boleh ditanam, dijual, dimiliki, diimpor atau diekspor dengan izin dari Institut Federal untuk Obat dan Alat Kesehatan. Orang yang sakit parah bisa mendapat resep obat berbasis ganja.

PDIP Isyaratkan Megawati Bertemu Prabowo Tunggu Hari Baik

Tergantung dari jumlahnya, memiliki ganja bisa dikenai sanksi hukum dengan denda atau penjara hingga lima tahun. Meski begitu, hukuman kepemilikan ganja untuk konsumsi pribadi biasanya relatif ringan. Seseorang yang hanya memiliki "sedikit" ganja bahkan dapat menghindari penuntutan - tetapi "sedikit" tentu saja istilah yang relatif.

Menurut studi lembaga federal untuk edukasi kesehatan, BZgA, konsumsi dan penggunaan ganja dalam beberapa tahun terakhir meningkat, dengan 10,4 persen dari usia 12-ke-17-tahun, dan 46,4 persen dari 18-ke-25-tahun. Pemerintah Jerman memperkirakan ada sekitar 4 juta penduduk Jerman yang mengkonsumsi ganja.

Partai Hijau beralasan, pelarangan ganja hanya menyuburkan kriminalitas dan pasar gelap narkotika, sehingga yang diperlukan adalah undang-undang baru yang memungkinkan distribusi ganja secara legal dan terkontrol di toko-toko berlisensi.

Usulan utamanya adalah individu dewasa akan diizinkan membeli dan memiliki sampai 30 gram ganja atau tiga tanaman ganja untuk penggunaan pribadi, dan ada sistem pengawasan untuk budidaya, perdagangan dan distribusinya.

Hal ini juga akan membebaskan polisi dan jaksa dari keharusan mengejar dan mengusut kasus-kasus kepemilikan tingkat rendah, sedangkan yang lebih penting adalah meningkatkan sumber daya keuangan untuk pencegahan, pengurangan risiko, dan terapi.

Partai Hijau pernah mengajukan rancangan legalisasi dan pengendalian ganja ke parlemen Jerman Bundestag pada tahun lalu. Tetapi usulan itu ditolak. Kubu konservatif CDU/CSU berpendapat bahwa legalisasi akan segera meningkatkan konsumsi dan bisa berakibat fatal.

Mereka juga berpendapat, Jerman sudah punya cukup banyak orang yang punya masalah dengan kecanduan zat legal, seperti alkohol dan rokok. Usulan Partai Hijau ketika itu sebenarnya mendapat dukungan dari kubu Sosialdemokrat SPD, Partai Liberaldemokrat FDP dan Partai Kiri.

Akan tetapi belum cukup untuk meloloskan rancangan undang-undang yang baru. Meski demikian, situasi setelah pemilu September mendatang bisa saja berubah, dan kandidat utama kanselir Jerman dari Partai Hijau Annalena Baerbock bisa punya mayoritas kuat untuk meloloskan gagasan ini, apalagi jika terpilih sebagai pengganti Angela Merkel.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya