WhatsApp Kekeh Tidak Umbar Data Pribadi Pengguna ke Facebook

WhatsApp.
Sumber :
  • Freepik

VIVA – Aplikasi pesan instan WhatsApp meminta penggunanya untuk mendaftar ke perjanjian syarat dan ketentuan baru. Pada Januari 2021, WhatsApp meluncurkan kebijakan privasi baru di mana layar splash pada aplikasi mencoba untuk mendapat persetujuan pengguna.

Beberapa pengguna berpendapat Facebook mencoba mendapatkan lebih banyak informasi atau data pribadi penggunanya. Kemudian, banyak juga yang mulai menggunakan aplikasi alternatif, seperti Signal dan Telegram.

WhatsApp meminta pengguna agar setuju dengan syarat dan ketentuan melalui cara yang lebih halus, yakni menggunakan spanduk di bagian atas daftar Obrolan.

Kalau kamu mengklik X untuk menutupnya, maka akan muncul kembali setelah beberapa saat. Berlawanan dengan pendapat yang beredar saat ini semua obrolan WhatsApp dienkripsi (end-to-end encryption) sehingga tidak bisa diakses oleh Facebook.

"Pembaruan mencakup opsi baru yang harus dimiliki orang untuk mengirim pesan ke bisnis di WhatsApp. Pembaruan ini juga memberikan transparansi lebih lanjut tentang cara kami mengumpulkan dan menggunakan data. Kami menekankan fitur baru ini sepenuhnya opsional," demikian keterangan resmi WhatsApp dari pocket-lint, Sabtu, 1 Mei 2021.

Meskipun tidak semua orang belanja lewat platform bisnis di WhatsApp, tapi mereka berpikir akan ada lebih banyak orang yang memilih untuk melakukannya di masa mendatang, dan penting bagi orang-orang untuk mengetahui layanan ini. Pembaruan juga diklaim tidak memperluas kemampuan WhatsApp untuk berbagi data pribadi pengguna dengan Facebook.

"Kami tidak menyimpan catatan tentang siapa yang mengirim pesan atau siapa yang menelepon. Kami juga tidak bisa melihat lokasi yang Anda bagikan dan kami tidak membagikan kontak Anda dengan Facebook," tegas WhatsApp.

Fitur bisnis pada WhatsApp dikenai biaya. Beberapa fitur belanja melibatkan Facebook, sehingga bisnis dapat mengelola inventaris mereka di seluruh aplikasi. Platform menampilkan lebih banyak informasi langsung di WhatsApp, sehingga orang dapat memilih apakah mereka ingin terlibat dengan bisnis atau tidak.

CIti Gandeng Occam Genjot Kinerja Komunikasi

Facebook disebut mendapatkan 'beberapa data pribadi pengguna secara terbatas' dari WhatsApp, seperti nomor telepon pengguna yang ditambahkan ketika masuk aplikasi dan rincian tentang perangkat seluler. Tidak hanya WhatsApp tapi banyak aplikasi yang memiliki akses ke informasi ini.

"Kami memahami beberapa orang mungkin memeriksa aplikasi lain untuk melihat apa yang mereka tawarkan. Kami juga sudah melihat beberapa pesaing kami yang mengklaim bahwa mereka tidak dapat melihat pesan orang. Pernyataan itu benar jika sebuah aplikasi menawarkan end-to-end encryption secara default," ungkap WhatsApp.

Smart Finance Gandeng CBI Redam Risiko Kredit Macet

Apa yang diungkapkan anak usaha Facebook itu kemungkinan besar menyoroti rivalnya, Telegram. Pengguna memiliki tenggat waktu hingga 15 Mei 2021 untuk setuju. Akun tidak akan dihapus jika kamu tidak setuju persyaratan baru.

Akan tetapi, mereka tidak memiliki fungsionalitas penuh atas WhatsApp sampai menerima persyaratan baru tersebut. Untuk waktu yang singkat, pengguna hanya bisa menerima panggilan dan pemberitahuan, namun tidak dapat membaca atau mengirim pesan dari aplikasi.

Kiprah Ninja Xpress Jadi 'Teman' UMKM Bantu Naik Kelas
Universitas Stanford

10 Kampus Bisnis Terbaik Dunia Tahun 2024

Pendidikan bisnis telah menjadi fondasi bagi banyak individu yang ingin meraih sukses dalam dunia korporat, kewirausahaan, dan berbagai bidang profesional lainnya.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024