Facebook Menabuh Genderang Perang Lawan Signal

Signal vs Facebook.
Sumber :
  • Fresh Headline

VIVA – Aplikasi pesan instan Signal mengatakan Facebook telah memblokir iklannya yang mana berisi penjelasan kepada pengguna Instagram tentang data-data pribadi yang dikumpulkan Facebook dari pengguna.

Jumat Agung, Presiden Jokowi Ajak Resapi Makna Pengorbanan Yesus Kristus

Dalam postingan blog berjudul 'The Instagram ads Facebook won't show you', Signal mengatakan Facebook mengumpulkan data pribadi pengguna untuk dijual, serta mereka ingin menunjukkan cara kerja perusahaan yang dipimpin Mark Zuckerberg itu.

Kemudian, Signal mencoba membeli slot iklan bertarget multi-varian di Instagram yang dirancang untuk menunjukkan kepada pengguna mengenai data pribadi yang dikumpulkan Facebook dan penjualan aksesnya. Tapi Facebook menanggapinya dengan menutup akun Signal.

Ketahui Manfaat dan Risiko Saham Blue Chip, Dapatkan Dividen yang Konsisten

"Menjadi transparan tentang bagaimana iklan menggunakan data orang-orang tampaknya cukup dilarang. Di dunia Facebook, satu-satunya penggunaan yang dapat diterima adalah menyembunyikan apa yang Anda lakukan dari audiens Anda," tulis Signal dalam postingan blognya.

Signal memposting contoh iklan di blognya. Salah satunya berbunyi, "Anda mendapatkan iklan ini karena Anda seorang instruktur pilates yang baru menikah dan Anda menyukai kartun. Iklan ini menggunakan lokasi Anda untuk melihat Anda berada di La Jolla. Anda menyukai blog parenting dan memikirkan tentang adopsi LGBTQ," isi iklan tersebut.

Perprindo Protes Permenperin Baru soal Impor Elektronik Picu Ketidakpastian Hukum, Ini Penjelasannya

Kepala Eksekutif Signal Moxie Marlinspike membuat tweet contoh lain yang menunjukkan bagaimana pengguna dapat ditargetkan dengan iklan berdasarkan pekerjaan, lokasi, preferensi diet, dan minat kebugaran.

Bukan baru kali Facebook menghapus iklan bermateri kritis. Pada 2019, Senator Partai Demokrat Elizabeth Warren memasang iklan yang menjabarkan rencananya untuk memisahkan Facebook serta perusahaan teknologi besar lainnya.

Facebook lalu memblokir iklan tersebut mengklaim karena Warren melanggar aturan seputar penggunaan logo perusahaan. Tetapi akhirnya Facebook mengaktifkannya kembali, seperti dikutip dari situs Insider, Kamis, 6 Mei 2021.

Bisnis iklan Facebook bergantung pada pelacakan data pribadi untuk menginformasikan algoritma yang memutuskan iklan mana yang akan ditampilkan di antara pengguna, dan pastinya, yang menguntungkan.

Bisnis ini mendongkrak pendapatan Facebook pada kuartal I 2021 menjadi US$26,17 miliar, naik 48 persen dari periode yang sama tahun lalu. Facebook juga mengaitkan kenaikan pendapatan tersebut dengan kenaikan harga rata-rata per iklan serta jumlah tayang iklan di platformnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya