Mas Direktur Fajrin Kepingin Pesantren Melek Teknologi

Direktur Bisnis Digital Telkom Fajrin Rasyid.
Sumber :
  • Dok. VIVA/ Misrohatun

VIVA – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah mendukung inklusi keuangan melalui program Bantuan Bagi Pelaku Usaha Mikro atau BPUM. Sebanyak 9,8 juta usaha mikro kecil (UMK) sukses terfasilitasi dan masuk dalam pembiayaan formal pada 2020, dan ditargetkan 12,8 juta UMK di tahun ini.

58 Persen Penduduk Indonesia jadi Pelanggan Telkomsel

Sementara indeks inklusi keuangan di Indonesia telah mencapai 81,4 persen pada 2020, lebih tinggi dari 2019 yang mencapai 76,19 persen. Pemerintah, melalui Dewan Nasional Keuangan Inklusif atau DNKI, punya target inklusi keuangan mencapai 90 persen pada 2024.

Baca: Kemampuan Robot Sudah di Atas Manusia

Kemenag Berikan Bantuan untuk Pendidikan Islam dan Pesantren: Simak Syarat dan Ketentuannya

Untuk itu, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk menggelar program pesantren go digital yang diikuti lebih dari 500 pesantren di Indonesia, termasuk pendaftaran kartu santri oleh 11.920 santri hanya dari 13 pesantren. Hal ini sesuai amanat Perpres No 114 Tahun 2020 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI).

"Kami tidak akan berhenti karena targetnya seluruh pesantren di Indonesia bisa online," kata Direktur Digital Bisnis Telkom, Muhammad Fajrin Rasyid, Senin, 31 Mei 2021.

Pentingnya Akses Air Bersih dalam Menyempurnakan Ibadah

Selain itu, pria yang akrab disapa Mas Direktur Fajrin ini juga ingin menargetkan seluruh pesantren di Indonesia tercapai cashless melalui kartu santri. Fajrin melanjutkan, solusi jaringan dan aplikasi dari Telkom sudah sangat memadai dalam mentransformasi agar pesantren go digital.

Kendala klasik digitalisasi pesantren antara lain konektivitas internet terbatas, sulitnya masyarakat mengakses informasi pesantren, sistem belajar konvensional, tantangan transaksi harian yang masih dikelola secara manual, dan sulitnya memajukan UMK binaan.

"Jadi, program pesantren go digital itu solusi dan bagian dari layanan kartu santri, website builder, dakwah digital, platform belajar digital, e-commerce juga mendukung Indonesia sebagai kiblat ekonomi syariah dunia tahun 2024," ungkap Mas Direktur Fajrin.

Kartu santri akan memudahkan administrasi dan transaksi santri di lingkungan pesantren, website builder mendorong pesantren mendesain website sendiri dengan berbagai template yang mudah digunakan, dan e-commerce akan memasarkan produk unggulan pesantren secara online maupun offline.

Kemudian, layanan dakwah digital menjadikan santri dan santriwati sebagai kontributor ekslusif untuk video dakwah di aplikasi Muslim Life sementara konektivitas akan mendukung pesantren menjangkau lebih banyak jamaah di mana pun dan kapan pun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya