- Jagran English
VIVA – Asteroid 2010 NY65 sedang melewati Tata Surya. Batu luar angkasa itu memiliki panjang 187 meter yang melebihi Monumen Nasional atau Monas yang ukurannya cuma 137 meter.
Benda tersebut melaju dengan kecepatan 13,4 kilometer per detik atau lebih dari 48 ribu kilometer per jam. Menurut para analisis, Asteroid 2010 NY65 akan mencapai titik terdekatnya dengan Bumi pada 25 Juni 2021, di mana pada saat itu jaraknya akan lebih dari 15 kali Bumi ke Bulan dari planet kita.
Meski demikian jarak itu masih cukup dekat untuk dianggap sebagai Objek Dekat Bumi (NEO). Badan Penerbangan dan Antariksa atau NASA menyebut bahwa NEO adalah komet dan asteroid yang telah didorong oleh daya tarik gravitasi planet-planet terdekat ke orbit yang memungkinkan mereka memasuki lingkungan Bumi.
"Ketertarikan ilmiah pada komet dan asteroid sebagian besar karena status mereka sebagai puing-puing sisa yang relatif tidak berubah dari proses pembentukan Tata Surya sekitar 4,6 miliar tahun silam," demikian keterangan resmi NASA, seperti dikutip dari situs Express, Selasa, 15 Juni 2021.
Planet-planet luar raksasa seperti Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus terbentuk dari aglomerasi miliaran komet. Sisa potongan-potongan dari proses pembentukan ini adalah komet yang kerap dilihat.
"Demikian pula asteroid yang lagi terbang ini adalah potongan-potongan yang tersisa dari aglomerasi awal planet-planet dalam yang meliputi Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars," lanjut NASA.
Asteroid 2010 NY65 dijuluki sebagai batu luar angkasa yang berpotensi berbahaya (PHA). Istilah PHA tidak berarti bahwa asteroid menimbulkan ancaman langsung ke Bumi, namun juga di masa depan.
Kerusakan Iklim dan Alam Jadi Tanda Kiamat? Begini Penjelasan Al Quran dan Sains
Al Quran dan penelitian ilmiah mengungkap berbagai teori dan fenomena yang menandakan kedatangan kiamat. Ajaran Islam telah lama mengakui kepercayaan akan hari kiamat.
