Israel Kembali Diserang Hacker

Hacker.
Sumber :
  • XCG Tech

VIVA – Israel kembali diserang hacker. Tapi bukan hacker Indonesia, melainkan oleh DragonForce. Mereka adalah kelompok hacker pro-Palestina asal Malaysia yang berhasil membocorkan data pribadi lebih dari 200 ribu siswa-siswi negeri Yahudi itu.

Klaim Tangkis 99 Persen Serangan Rudal dan Drone Iran, Pakar Militer Sebut Israel Halu

Data pribadi yang dibobol di antaranya nama, alamat email, nomor telepon, bahkan alamat tempat tinggal. DragonForce mengklaim bertanggung jawab atas kebocoran informasi sensitif ini melalui sebuah posting di situs webnya.

Postingan tersebut menyatakan bahwa salah satu jaringan rekrutmen universitas Israel telah berhasil dibobol, dan data pribadinya telah bocor. Aktivitasnya itu kemudian ditindaklanjuti dengan memanggil para hacker dan aktivis lainnya yang menentang militer Israel di Jalur Gaza untuk bergabung dengan mereka dalam protes dunia maya.

Erdogan: Selama Masih Hidup, Saya Akan Terus Bela Perjuangan Palestina

Kelompk hacker DragonForce juga menyebut negara yang dipimpin Perdana Menteri Naftali Bennett itu sebagai 'Israhell'.

Data pribadi siswa-siswi ini pertama kali bocor di grup Telegram Malaysia dan tampaknya dikumpulkan dari server AcadeMe, salah satu jaringan rekrutmen terbesar Israel untuk mahasiswa dan lulusan universitas.

Fadli Zon Sebut Perang Iran-Israel Berpotensi Meluas dan Picu Perang Dunia III

Jaringan ini telah bekerja dengan banyak lembaga pendidikan tinggi terkemuka di Israel, termasuk Universitas Ben Gurion, Universitas Tel Aviv, dan Universitas Haifa, seperti dikutip dari laman Mashable, Selasa, 29 Juni 2021.

Menurut May Brooks-Kempler, administrator grup Think Cyber ??Safe di Facebook, aksi peretasan diperkirakan melibatkan lebih dari 200 ribu siswa-siswi yang telah menggunakan layanan AcadeMe sejak 2014.

Ia juga mendesak semua pengguna jaringan untuk segera mengubah kata sandi mereka dan ekstra waspada terhadap email, panggilan telepon, atau pesan teks apa pun yang mungkin mereka terima dalam beberapa hari mendatang.

Pada 28 Juni lalu, situs AcadeMe tercatat offline dan tidak tersedia dengan pemberitahuan yang memberi tahu pengunjung bahwa layanan akan segera kembali. Ini bukan satu-satunya serangan siber DragonForce terhadap entitas Israel.

Sebelumnya, kelompok hacker tersebut mengklaim telah meretas beberapa situs bisnis dan organisasi Israel serta diduga meretas lebih dari 5.000 kamera CCTV yang terletak di dalam bisnis dan rumah Israel.

Konflik Israel-Palestina baru-baru ini mengalami eskalasi terburuk sejak 2014, di mana 256 warga Palestina dan 13 pasukan Israel tewas akibat agresi militer Yahudi dan militan Hamas yang berbasis di Jalur Gaza.

Serangan 11 hari tersebut juga menyebabkan 1.148 bangunan perumahan dan komersial hancur dan 15 ribu lainnya rusak parah dengan lebih dari 100 ribu warga sipil di wilayah konflik berkepanjangan itu mengungsi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya