Kiat Aman Lindungi Anak Selancar di Internet

Anak dan internet.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Internet seperti dua sisi mata uang. Bisa membawa hal positif bisa juga memberi efek negatif, terutama untuk anak-anak. Pertanyaan tentang bagaimana menjaga mereka tetap aman adalah salah satu pergumulan yang kerap muncul di pikiran para orangtua.

Inspirasi Membantu Sesama

Google Indonesia baru-baru ini membagikan tiga kiat aman membantu keluarga menciptakan kebiasaan digital yang sehat, tidak jatuh ke perangkap misinformasi dan tetap aman saat online.

Menurut Direktur Marketing YouTube & NBU untuk Indonesia, Filipina, dan Asia Tenggara di Google, Veronica Utami, kiat pertama adalah memberikan contoh yang baik dan pastikan diri tetap aman.

Alasan Nikita Willy Biarkan Baby Issa Makan Sambil Ngantuk

“Di Google, kami percaya bahwa melindungi privasi Anda dimulai dengan keamanan terdepan. Keamanan produk Google didorong oleh tiga prinsip inti, yaitu memperlakukan informasi Anda secara bertanggung jawab, melindunginya dengan keamanan kelas dunia, dan yang terpenting adalah, membuat Anda untuk tetap memegang kendali," katanya, Rabu, 30 Juni 2021.

Dengan teknologi berbasis AI/artificial intelligence, perusahaan yang berbasis di negeri Paman Sam itu telah memblokir 100 juta upaya phishing dan 15 miliar pesan spam di Gmail. Namun, salah satu kunci penting untuk melindungi diri di internet adalah memilih sandi yang kuat dan sulit ditebak, khususnya untuk Akun Google.

Kondisi Anak Isa Bajaj Alami Kekerasan Kemaluan Ditendang, Sampai Periksa ke Poli Kandungan

Fitur Password Manager yang terpasang di Chrome, Android, serta iOS, akan membantu pengguna membuat, mengingat, menyimpan, dan mengisi sandi otomatis di seluruh web.

Kiat kedua adalah membimbing keluarga untuk menemukan konten yang sesuai. Berdasarkan survei yang dirilis pada Februari 2021 oleh tim Trust Research di seluruh Asia Pasifik dan Amerika Latin, ditemukan bahwa salah satu kekhawatiran orang tua di Indonesia adalah anak-anak melihat konten yang tidak pantas di internet.

Tersedia sejumlah fitur keamanan keluarga yang dapat digunakan orang tua untuk membantu menjaga anak-anak dari konten yang tidak sesuai dengan usia. Sebagai contoh, SafeSearch akan memungkinkan orang tua hanya menampilkan video yang disetujui atau berdasarkan usia.

Kiat terakhir adalah jangan terjebak perangkap misinformasi. Cek fakta bisa dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat, tidak hanya untuk profesional saja. Google Trends selama 12 bulan terakhir menunjukkan bahwa penelusuran untuk frasa 'apakah benar...' lebih tinggi dari 'cara bikin odading' di Google.

"Saat pertama kali menerima informasi, biasakan diri untuk mengecek faktanya supaya dapat membedakan misinformasi di internet. Misalnya periksa apakah gambar digunakan dalam konteks yang tepat," katanya.

Pengguna smartphone bisa menelusuri informasi menggunakan gambar dengan mengklik kanan pada gambar atau foto dan pilih 'Telusuri gambar ini di Google'. Atau cek fakta melalui sumber dan liputan berita dengan menggunakan mode berita atau telusuri topik berita di news.google.com.

“Hubungan yang sehat dengan teknologi dimulai dari diri sendiri. Sangat penting untuk kita memahami bagaimana kita dapat melindungi diri di dunia digital. Terlebih bagi anak-anak, hal ini menjadi keterampilan dasar untuk mereka dapat belajar membuat pilihan cerdas dan menavigasi dunia digital secara aman dari usia dini," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya