Menambang Kripto Pakai Smartphone Tidak Disarankan

Ilustrasi aset kripto atau cryptocurrency assets.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), baik mikro atau darurat, terpaksa mendorong masyarakat melakukan lebih banyak aktivitas di rumah. Akibatnya, transaksi secara online meningkat pesat.

CFX Ungkap Kelola Lebih dari 50% Volume Perdagangan Kripto di Indonesia

Salah satu yang menjadi daya tarik adalah peminat cryptocurrency atau mata uang kripto. Pengamat kripto Ery Punta mengatakan jika saat ini investasi kripto sudah sangat mudah.

Bagi para pemula cukup menggunakan ponsel pintar atau smartphone untuk mulai berinvestasi. Aplikasi mobile, baik yang ada di Android maupun iOS, juga sudah banyak tersedia.

Startup Kripto Ini sedang Bahagia

"Tentunya, untuk aplikasi pilihlah dari penyedia layanan yang sudah dapat izin Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Tujuannya supaya aman dan nyaman," kata dia kepada VIVA Tekno, Rabu malam, 14 Juli 2021.

Namun, ia mengingatkan bahwa jika ingin melakukan aktivitas menambang atau crypto mining, saat ini umumnya menggunakan personal computer (PC), seperti komputer atau laptop, dengan perangkat tambahan Graphics Processing Units (GPUs/Graphic Card).

Sambut Hari Raya Idul Fitri, Ini Dia Strategi Maksimalkan Investasi Kripto untuk Investor 

Soal koin yang lagi marak ditambang, Ery mencontohkan Ethereum, yang merupakan rival dari Bitcoin. "Menambang dengan smartphone bisa dilakukan untuk koin kripto yang menggunakan algoritma berbasis CPU. Walaupun tidak disarankan," tuturnya.

Pada Februari 2021, Bappebti Kementerian Perdagangan berkomitmen memberi kepastian dan perlindungan hukum, serta kepastian berusaha di sektor komoditas digital. Salah satunya melalui Peraturan Bappebti Nomor 7 Tahun 2020 tentang Penetapan Daftar Aset Kripto yang dapat Diperdagangkan di Pasar Fisik Aset Kripto.

Peraturan ini dibuat untuk meningkatkan kredibilitas industri perdagangan berjangka komoditi (PBK) dan menciptakan iklim investasi yang kondusif. Perkembangan teknologi telah melahirkan cryptocurrency sebagai mata uang dan aset kripto yang akan semakin berkembang di masa mendatang.

Adapun nilai transaksi cryptocurrency di Indonesia sudah mencapai Rp370 triliun dengan jumlah pelanggan sebanyak 6,4 juta orang. Saat ini, mata uang kripto menjadi populer di kalangan generasi milenial Indonesia.

Dalam sebuah survei yang dilakukan Populix, platform riset pasar yang menjadi rujukan pelaku usaha dalam mencari tahu kebutuhan pasar di Tanah Air, menyebutkan 7 dari 10 orang sudah pernah mendengar tentang cryptocurrency.

Hasil survei tersebut juga menjelaskan bahwa mayoritas yang sudah pernah mendengar tentang cryptocurrency adalah generasi milenial berusia 25-30 tahun yang merupakan masyarakat kelas menengah (middle class) dan atas (upper class).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya