Film Porno dan Sex Toys Laku Keras

Pasangan bintang film porno.
Sumber :
  • dailystar

VIVA – Pandemi COVID-19 pada akhirnya menciptakan pembatasan jarak sosial hingga karantina (lockdown) yang membuat masyarakat mencari alternatif karena tidak bisa lagi bertemu orang baru secara langsung.

Kapten Vincent Kena Flu Singapura Sampai Bernanah: Lebih Sengsara dari COVID!

Beberapa opsi yang mereka gunakan antara lain aplikasi kencan online, streaming film porno, hingga sex toys atau mainan seks.

Dalam survei baru di Swedia, sebanyak 60 persen warganya menyatakan bahwa 'kebiasaan seks digital' yang mereka lakukan selama pandemi telah berubah. Menonton film porno didominasi oleh kamu pria, sedangkan perempuan lebih menyukai menggunakan sex toys.

KPK Cecar Fadel Muhammad soal Dugaan Kasus Korupsi APD di Kemenkes RI

Jarak sosial membuat tempat pertemuan dan kencan seperti pub dan gym menurun sehingga memberi jalan ke alternatif digital. Menurut Masturbation Report yang dilakukan oleh merek gaya hidup intim Lelo, bertemu teman seksual secara online atau di aplikasi kencan jumlahnya empat kali lebih umum dibanding pub.

Pada saat yang sama, jarak dan pembatasan sosial telah meredam peluang untuk bertemu orang baru. Sebanyak 45 persen orang Swedia tidak memiliki kontak seksual baru selama pandemi karena pub telah digantikan oleh aplikasi dan alternatif digital lainnya.

Cerita Anne Avantie Bangkrut, Temukan Kebahagiaan di Tempat Tak Terduga

Akibatnya, 1 dari 10 orang terpaksa menjalani kencan online. Hanya 2 persen yang bertemu orang baru di restoran dalam satu tahun terakhir, mengutip laman Sputniknews, Jumat, 30 Juli 2021.

Pandemi COVID-19 juga telah mendorong warga Swedia untuk mengeksplorasi metode alternatif, menurut survei tersebut. Bagi pria minat terhadap film porno semakin melonjak, di mana 1 dari 10 pria pasti memilih menonton film porno daripada sebelum pandemi.

Adapun bagi kalangan perempuan justru minatnya ke mainan seks. Hanya 1 persen perempuan yang mengakui suka menonton lebih banyak film porno selama pandemi. Tapi sebaliknya, 5 kali lebih banyak responden kaum Hawa menikmati sex toys.

"Fakta bahwa kontak seksual berkurang selama pandemi tidaklah mengejutkan. Pembatasan dan ketakutan akan infeksi telah mengurangi kontak fisik, terutama sama orang baru," kata Manajer Pemasaran dan Komunikasi Lelo, Elvira Eriksson.

Menurutnya, pandemi telah berkontribusi pada lebih banyak perempuan yang berani mengeksplorasi mainan seks. Sisi positifnya, masturbasi menjadi alat penting untuk mengenal diri sendiri dan mengembangkan hasrat seksual seseorang.

Survei kegiatan seks warga ini dilakukan oleh perusahaan riset pasar Kantar Sifo, yang mengatasnamakan Lelo. Statistik dikumpulkan secara online dari responden berusia 18 hingga 79 tahun dengan hasil yang dianggap representatif secara nasional di salah satu negara Skandinavia tersebut.

Tidak hanya Swedia, beberapa negara di kawasan itu sebelumnya juga melaporkan peningkatan penjualan sex toys di tengah berkurangnya kontak seksual akibat lockdown dan physical distancing.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya