Awas, Serangan Siber Makin Membabi Buta

Hacker.
Sumber :
  • Fresh Security

VIVA – Berdasarkan data Badan Siber dan Sandi Negara atau BSSN, sebanyak 448.491.256 serangan siber terjadi selama periode Januari-Mei 2021. Kategori serangan siber terbanyak adalah malware, aktivitas Trojan dan kebocoran informasi.

Di Depan Para Pengusaha Ritel, Airlangga Sebut Aturan Impor Bakal Direvisi

Peningkatan serangan siber sudah terjadi sejak tahun lalu, di mana BSSN mencatat terdapat 495 juta serangan siber. Angka tersebut meningkat 3 kali lipat jika dibandingkan dengan data pada 2019.

Direktur Utama ITSEC Asia, Andri Hutama Putra, menjelaskan bahwa saat ini aktivitas internet dan komputer pada era digital terus meningkat. Khususnya, dalam situasi pandemi COVID-19 sekarang yang mendorong maraknya kegiatan dari rumah (work from home/WFH).

Kemenkominfo Mengadakan Kegiatan Nobar Kreatif di Dunia Digital Sejak Dini

"Sistem keamanan data atau informasi menjadi semakin krusial dalam mengantisipasi serangan siber yang juga meningkat. Hal ini membuat perusahaan besar maupun startup yang menjalankan aktivitas operasional secara digital perlu mengelola mitigasi dari ancaman dunia maya," kata dia, Sabtu, 31 Juli 2021.

Andri melanjutkan, tidak ada perusahaan yang aman dari serangan siber, termasuk para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di mana juga mengalami tren peningkatan serangan siber dari berbagai macam skala.

PVMBG Beberkan Kronologi Kenaikan Aktivitas Gunung Ruang Sebelum Meletus

Hal itulah yang menjadi salah satu landasan ITSEC Asia meluncurkan layanan MSSOC. Andri mengatakan, MSSOC memaksimalkan layanan dalam operational cost model, sehingga mudah dikelola dan makin cepat diimplementasikan.

Beberapa layanan di dalam MSSOC antara lain sumber daya manusia (SDM), deteksi ancaman siber, dan pelatihan segala aspek. “Dengan adanya layanan MSSOC maka kami berharap bisa menghadirkan solusi keamanan data bagi setiap institusi, khususnya para pelaku UMKM,” ujar Andri.

Layanan tersebut dijanjikan dapat memberikan manfaat operasional maupun ekonomi bagi perusahaan besar maupun startup, seperti meningkatkan visibilitas keamanan, mempersingkat waktu deteksi dan respons terhadap segala aktivitas serangan siber, membantu memperhitungkan risiko, efisiensi biaya serta membantu pemenuhan standard regulasi keamanan siber.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya