Anak Usaha Telkom Bikin Bank dan Fintech Sama-sama Untung

Ilustrasi fintech.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, Telkomsigma, mendukung modernisasi transaksi digital melalui implementasi program BI-FAST yang akan menggantikan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI). BI-FAST merupakan salah satu wujud dari implementasi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025.

Ekonomi Dunia Bergejolak, BI Buka-bukaan Hasil Stess Test Terbaru Sektor Perbankan

Program ini diproyeksikan sebagai alat pembayaran ritel nasional bagi para pelaku industri, ritel, dan UMKM melalui transaksi secara online yang direncanakan mulai berlaku pada akhir 2021.

Implementasinya pun menjadi mandatory tools guna mewujudkan aktivitas transaksi digital agar berjalan real-time, sehingga perlu ditunjang dukungan sistem operasi dan infrastruktur IT secara end-to-end dengan memperhatikan operational excellence serta aspek cost leadership.

Penjelasan BI soal Layanan Alipay Mau Masuk Indonesia

Guna mendorong pemerataan transaksi digital perbankan secara nasional melalui platform, Telkomsigma menghadirkan DigiX BI-FAST, yang merupakan ekosistem solusi yang dikemas end-to-end untuk mendukung industri perbankan dan keuangan nonbank dalam membangun platform transaksi digital di Indonesia.

“DigiX juga menganut open Application Program Interface (API), sehingga perbankan dengan mudah dapat mengintegrasikan antara bank dan fintech, serta aplikasi lainnya," kata Kepala Eksekutif Telkomsigma, Bhimo Aryanto, Kamis, 12 Agustus 2021.

Ekonom Proyeksikan BI Bakal Kembali Tahan Suku Bunga Acuan 6 Persen

Dengan demikian, para pemain fintech dan e-commerce akan semakin mudah melebarkan sayap bisnisnya, dan perbankan bisa menggenjot pendapatan berbasis biaya dan komisi atau fee based income dengan kehadiran open API.

Solusi DigiX dapat mendukung setiap bank, khususnya Bank BUKU 1 dan 2, atau menyasar 70 persen segmen perbankan di Indonesia untuk mengimplementasi sistem BI-FAST dengan cepat, mudah, andal dan terjangkau.

Adapun komponen solusi dari DigiX terdiri dari aplikasi BI-FAST module yang merupakan converter ISO 20022 beserta infrastruktur module, infrastruktur untuk BI-FAST connector.

Selain itu, Host Security Module (HSM), Database Oracle, Network & Security dengan standar ISO 27000, serta managed services untuk mendukung aspek operasional dan juga sistem monitoring.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Business and Sales Telkomsigma, Tanto Suratno, menyebut DigiX juga berorientasi pada skalabilitas bisnis melalui opsi penggunaan sumber daya yang fleksibel. Dengan begitu, seluruh komponen sistem dari DigiX dapat dikonfigurasi sesuai dengan kebutuhan perbankan.

Ia mengatakan Telkomsigma saat ini menyediakan DigiX BI-Fast yang di-develop secara in-house, berikut dengan ketersediaan network, Data Center Tier III, dan juga kapabilitas untuk melakukan implementasi secara total.

“Operasi DiGiX BI-FAST akan didukung oleh infrastruktur Data Center Tier III kami yang berada di Serpong Tangerang Banten dan Surabaya Jawa Timur yang meliputi site production, DRC & Testing untuk menjamin kontinuitas layanan dan keamanan operasi dari segi perbankan," paparnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya