Berharap Tidak Ada Desa yang 'Blankspot'

Ilustrasi bentuk sinyal WiFi.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Digitalisasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) mulai marak di Indonesia. Hadirnya Smart Village Nusantara (SVN) milik Telkom Indonesia, melalui aplikasi Simpeldesa, membantu BUMDes untuk menambah pendapatan warga desa.

Baduy Dalam Officially Becomes a Blank Spot Region

Tribe Leader Smart Village Nusantara Digital Next Business (SVN DxB) Telkom Indonesia, Dony Savius, mengatakan Simpeldesa juga membuka peluang penambahan pendapatan warga desa yang menekuni usaha. Khususnya, dalam penyedian jasa pembayaran mulai dari listrik token hingga pulsa telepon.

"Contohnya pembayaran listrik token dan pulsa ponsel. Itu bisa melalui aplikasi dengan memanfaatkan usaha kecil warga sebagai mitra BUMDes," kata dia, Kamis, 26 Agustus 2021.

Lewat Mitratel, Erick Pede Telkom Jadi Digital Telco Terbesar di ASEAN

Implementasi ini diterapkan oleh Kabupaten Bandung, Jawa Barat yang membuat total adopsi pasar komersial pada layanan tersebut di Indonesia berjumlah 205 desa sejak pertama dirilis tahun lalu.

Skema komersial di awal, lanjut Dony, pastinya memakan biaya karena selain membangun aplikasi sistem, juga harus menyiapkan bea pelatihan dan pendampingan ke aparat desa. Akan tetapi, pada tahun berikutnya, tarif otomatis turun drastis karena hanya untuk bea pengelolaan (managed service) saja.

Jangan Putus Asa Belajar, Banyak Jalan Menuju Roma

Dony optimistis akan makin banyak pemerintah desa yang menggunakan layanan tersebut. Sebab, saat ini sudah semkian banyak yang membutuhkan akan tetapi terkendala pengalihan anggaran (refocusing) guna menghadapi pandemi COVID-19.

Sebagai informasi, sebanyak 23 desa di Kabupaten Bandung mengadopsi aplikasi Simpeldesa sebagai implementasi komersial pertama berskala luas di Jawa Barat.

Menurut dia, tahap awal implementasi 23 desa akan terus dipantau sehingga ke depannya, total 270 desa dan 10 kelurahan di Kabupaten Bandung bisa mengadopsinya. "Terlebih, kebutuhan data digital terintegrasi adalah kebutuhan mendesak," jelasnya.

General Manager Witel Bandung Barat Telkom Indonesia, Tedi Rukmantara, mengaku juga sudah bekerja sama dalam penyediaan SIGA (Sistem Informasi Keluarga) dengan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan serta Perlindungan Anak Pemerintah Kabupaten Bandung, selain Simpeldesa.

"Kami akan kawal desa yang pakai Simpeldesa agar makin optimal layanan warganya. Kami siap dari sisi aplikasi maupun infrastruktur. Baik menggunakan kabel optik, satelit, hingga layanan wireless. Mudah-mudahan tidak ada desa di Kabupaten Bandung yang blankspot (tidak terjangkau sinyal)," tegas Tedi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya