- Twitter.com/@IdTiki
VIVA – Perusahaan yang mampu beradaptasi cepat dengan perubahan dan berinovasi, tidak hanya dapat bertahan di masa krisis. Namun juga menjadi investasi untuk menjadi pemimpin dalam memenangkan hati konsumen di masa depan.
Pertumbuhan ekonomi digital yang semakin cepat akan mengandalkan jasa kurir dan logistik dalam pendistribusiannya. Tren belanja online yang menanjak selama masa pandemi COVID-19 turut mendongkrak volume pengiriman jasa kurir dan logistik.
Cara berkomunikasi dua arah antara perusahaan dengan pelanggan pun semakin beragam. Salah satunya melalui media sosial, yang isinya termasuk mensosialisasikan informasi maupun program khusus untuk pelanggan.
“Salah satu fokus kami ke depan adalah membangun ekosistem digital yang tangguh dan berkelanjutan. Terus mengembangkan inovasi-inovasi berbasis digital dengan berorientasi pada pengalaman pelanggan serta efisiensi dan ketahanan operasional," kata Direktur Utama PT Citra Van Titipan Kilat, Yulina Hastuti, Jumat, 3 September 2021.
Ia juga mengaku akan terus mengembangkan inovasi produk dan layanan yang sudah dimiliki perusahaan jasa kurir dan logistik yang biasa disebut TIKI tersebut, di antaranya SERLOK (Seller Online Booking), TIKI Putar (Jemput Antar), layanan Jempol (Jemput Online).
Yulina melihat peluang industri logistik di Indonesia akan semakin prospektif seiring dengan terus bertumbuhnya ekonomi digital. Ia mengatakan banyak hal yang terjadi sepanjang hampir dua tahun terakhir, di mana pandemi COVID-19 telah mengubah berbagai tatanan kehidupan di masyarakat.
Mulai dari kehidupan sosial, dunia pendidikan, kesehatan termasuk bisnis. Meski begitu, ia optimistis potensi bisnis ini sangat besar. Sebab, jasa kurir dan logistik merupakan penunjang sektor bisnis yang memiliki peran krusial dalam menggerakan roda perekonomian nasional.
Ke depannya, Yulina ingin terus berkomitmen menggerakkan roda aktivitas ekonomi di Indonesia melalui jaringan TIKI yang tersebar di seluruh pelosok negeri, serta inovasi layanan pengiriman yang disesuaikan dengan kebutuhan pelaku usaha, baik korporasi maupun perorangan atau UMKM.
"Kami melihat industri logistik ke depannya tidak lepas dari pertumbuhan e-commerce dan transaksi belanja online sehingga tentunya adanya peluang untuk semakin berkembang," ungkap dia.
