Begini Nasib Matahari Usai Menelan Bumi

Badai Matahari.
Sumber :
  • Daily Express

VIVA – Sebuah prediksi mengungkapkan seperti apa nasib Matahari usai menelan Bumi mengejutkan para ilmuwan. Matahari berusia sekitar 4,6 miliar tahun dan astronom dari seluruh dunia percaya bahwa saat ini usianya sudah setengah dari masa hidupnya.

5 Negara Tanpa Malam, Matahari Hampir Tidak Pernah Terbenam

Pada 2018, tim astronom internasional menyebut nebula planet, yang merupakan gelembung gas dan debu bercahaya, akan menjadi hasil yang paling mungkin dari kematian Matahari. Meski begitu ada bukti yang membantahnya.

Banyak peneliti sepakat bahwa sebelum keberangkatan terakhirnya, dalam lima miliar tahun, Matahari akan berubah menjadi raksasa merah. Inti bintang itu akan menyusut, sementara lapisan luarnya akan meluas ke orbit Mars dan menelan Bumi.

Kerusakan Iklim dan Alam Jadi Tanda Kiamat? Begini Penjelasan Al Quran dan Sains

Bukti juga menunjukkan bahwa kehidupan di Bumi hampir pasti akan berakhir sebelum planet ini ditelan Matahari. Alasannya, karena kecerahan Matahari meningkat sekitar 10 persen setiap beberapa miliar tahun.

Tingkat kecerahan yang meningkat itu akan menguapkan semua lautan di Bumi, lalu membuat permukaannya terlalu panas untuk membentuk air, seperti dikutip dari situs Express, Rabu, 8 September 2021.

Gerhana Matahari Total Bakal Hadir di Indonesia, Cek Jadwalnya

Penelitian yang menggunakan pemodelan komputer ini mengatakan bahwa Matahari akan sama seperti 90 persen bintang lainnya, di mana akan menyusut dari raksasa merah menjadi katai putih dan mengakhiri hidupnya sebagai bintang nebula planet.

"Ketika sebuah bintang mati maka mengeluarkan massa gas dan debu ke luar angkasa. Bagian luarnya bisa mencapai setengah massa bintang. Ini mengungkapkan inti bintang, yang pada titik itu bintang akan kehabisan bahan bakar sampai akhirnya mati," jelas Astrofisikawan dari University of Manchester di Inggris, Albert Zijlstra.

Ia melanjutkan, inti panas kemudian membuat selubung yang dikeluarkan bersinar terang selama sekitar 10 ribu tahun. Dari pemodelan itu, ia bersama para astronom, memperkirakan Matahari akan hidup sedikit lebih lama dari perkiraan sebelumnya.

“Kami tidak hanya memiliki cara untuk mengukur keberadaan bintang-bintang yang berusia beberapa miliar tahun di galaksi yang jauh yang sangat sulit untuk diukur. Tapi sekarang kami bahkan telah menemukan apa yang akan dilakukan Matahari ketika mati,” kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya