- U-Report
VIVA – Solusi pemanasan global dapat dimulai dari hal-hal yang sederhana seperti mengurangi pemakaian kendaraan pribadi. Pemanasan global akan membuat beberapa wilayah di dunia mengalami perubahan yang cukup ekstrim.
Perubahan tersebut seperti mencairnya es abadi yang berada di kutub utara. Dampak pemanasan global juga terjadi di wilayah Tanah Air seperti mencairnya gunung-gunung es di puncak Kilimanjaro dan Jaya Wijaya. Nah, untuk mengurangi dampak dari pemanasan global, berikut ulasan mengenai solusi pemanasan global yang disadur dari berbagai sumber.
Lalu, Bagaimana Solusi Pemanasan Global?
Gunakan Transportasi Umum atau Sepeda
ilustrasi polusi dari pabrik
- vstory
Solusi pemanasan global yang pertama adalah dengan membatasi pemakaian kendaraan pribadi seperti motor atau mobil dan mulai menggunakan kendaraan umum serta sepeda. Dengan melakukan hal ini, tentunya akan membatasi penambahan karbon dioksida dan karbon monoksida di atmosfer.
Kamu juga bisa memakai kendaraan secara-bersama secara bergantian dengan saudara atau teman yang menuju tujuan searah.
Matikan Perangkat Elektronik Ketika Tidak Terpakai
Ilustrasi menonton tv
- Pixabay/Pavlofox
Solusi pemanasan global berikutnya adalah dengan mematikan perangkat elektronik ketika sedang tidak digunakan. Misalnya kipas, TV, komputer, AC, dan barang elektronik yang lainnya. Memakai lampu LED merupakan cara efektif untuk meningkatkan efisiensi pemakaian energi.
Selain itu, beberapa perangkat elektronik seperti komputer atau TV saat ini telah dilengkapi dengan fitur stanby atau mode siaga. Mode standby ini masih mengonsumsi hingga 40 persen dari energi dalam waktu 20 jam. Oleh sebab itu, bila alat tersebut tidak dipakai, sebaiknya dimatikan untuk mengurangi konsumsi energi.
Menjadi Vegetarian
Kuliner Vegetarian
- vstory
Solusi pemanasan global ketiga adalah dengan menjadi vegetarian. Dalam salah satu studi, hal yang termudah dan terbaiuk yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kondisi bumi ini adalah dengan mengurangi daging dan produk susu dari menu makanan.
Hal ini karena populasi global tahun 2060 diperkirakan mencapai 10 miliar. Para peneliti kemudian menganalisis dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh produksi dan konsumsi makanan manusia. Ini menginformasikan kepada manusia untuk mengurangi dampak buruk terhadap bumi.
Reduce
Solusi pemanasan global berikutnya adalah dengan menghemat pemakaian kertas atau tisu. Pasalnya, kedua barang tersebut terbuat dari kayu yang harus ditebang dari pohon, sedangkan hutan atau pohon sangat dibutuhkan untuk dapat menetralisir emisi CO2 di udara.
- Pelihara, rawat, dan perbaiki barang yang sudah dimiliki ketimbang membeli yang baru.
- Usahakan membeli produk ramah lingkungan.
- Gunakan produk lokal untuk mengurangi buangan emisi transportasi.
- Gunakan produk yang dapat didaur ulang.
- Hindari pembelian produk yang dikemas dengan memakai plastik dan hindari juga alat makan atau minum yang terbuat dari bahan plastik.
- Kurangi pemakaian bahan kimia dan hindari pembelian makanan ‘fast food’.
Reuse
Reuse dapat dimulai dengan cara memakai keramik atau gelas cangkir, bukan merupakan cangkir yang terbuat dari bahan plastik. Pakai kembali kantong plastik atau wadah penyimpanan barang lainnya. Selain itu, terdapat beberapa cara yang lain:
- Pakai kertas bekas surat amplop atau kalender untuk mencoret-coret keperluan sehari-hari.
- Pakai kain serbet atau sapu tangan daripada tisu.
- Pakai piring, botol minum, dan alat makan lain yang bukan merupakan alat sekali pakai.
- Pakai koran bekas untuk membungkus atau mengepak barang.
- Pakai kuas atau rol untuk mengecat daripada memakai cat semprot yang bisa mengeluarkan emisi berbahaya.
Recycle
Solusi ketujuh adalah dengan memakai pakaian yang dibuat dari bahan yang ramah lingkungan. Misalnya dengan memakai tas daur ulang atau dapat menyelamatkan lingkungan. Selain itu:
- Recycle barang-barang seperti koran, plastik, kaca, aluminium, bahan anorganik, kulit, dan lain sebagainya.
- Manfaatkan sampah non organik untuk didaur ulang menjadi produk kerajinan tangan yang keren.
- Manfaatkan sampah organik untuk pupuk kompos dan non organik menjadi barang bermanfaat lainnya.
- Manfaatkan barang bekas seperti ember, botol bekas, dan lainnya untuk pot bunga yang indah.
- Jangan dibiasakan untuk membuang makanan, karena sisa-sisa makanan bisa membuat gas metana.
Reboisasi atau menanam pohon
Penanaman ratusan bibit pohon sirsak di Jakarta yang dilakukan Jasa Raharja
- Istimewa
Pohon yang ditanam di halaman rumah sudah ikut berperan untuk menetralisir CO2 di udara dan sekaligus untuk menyegarkan tubuh. Jadi, jangan ragu untuk menanam pohon dan tanaman lain di depan rumah. Jangan lupa untuk memakai pupuk organik atau pupuk kompos.
Hemat air
Ilustrasi menghemat pengeluaran air rumah tangga
- Rumahku.com
Cara ini cukup mudah dilakukan, misalnya jangan mencuci piring dengan memakai air yang mengalir terus menerus. Jangan menggosok gigi dengan keran pada air mengalir, karena hal ini akan mengeluarkan banyak air, dalam 1 menit dapat mengeluarkan sebanyak 10 liter.
Kurangi pemakaian peralatan yang mengandung CFC
CFC atau cloro four carbon adalah senyawa yang mengandung atom karbon dengan klorin dan flourin yang terikat. CFC biasanya dihasilkan oleh peralatan pendingin udara, perlu diketahui juga bahwa CDC yang dihasilkan oleh pendingin udara bisa menyumbangkan sekitar 20% pada efek rumah kaca.
Kampanye menjaga alam dan lingkungan
Ajarkan sebanyak mungkin orang untuk menghormati dan turut menjaga alam serta lingkungan. Sisihkan waktu untuk memberikan informasi dalam kegiatan sosial untuk membantu menjaga bumi. Bergabunglah dengan orang-orang yang aware terhadap pemanasan global.
