Darah dan Air Mata Astronot Jadi Bahan untuk Bikin Beton Luar Angkasa

Astronot di luar angkasa.
Sumber :
  • Instagram @nasa

VIVA – Darah, air mata, dan keringat para astronot ternyata sudah digunakan untuk mendirikan 'beton luar angkasa' yang dapat membantu pembangunan konstruksi di Mars oleh para ilmuwan dari University of Manchester di Inggris.

Geger Kamar Pengantin Keluar Cairan Mirip Darah, Keluarga Panik

"Para ilmuwan mencoba mengembangkan teknologi yang layak untuk menghasilkan bahan seperti beton di permukaan Mars. Tapi, kami tidak berpikir bahwa jawabannya mungkin ada di dalam diri kita selama ini," kata Peneliti Aled Roberts, seperti dikutip dari situs The Sun, Rabu, 22 September 2021.

Menurutnya, biaya yang dibutuhkan menciptakan beton luar angkasa sekitar US$2 juta atau Rp28 miliar untuk mengangkut satu batu bata standard ke Mars. Itulah sebabnya mengapa banyak ilmuwan mencari cara yang lebih hemat biaya dan berkelanjutan untuk membangun konstruksi di planet tetangga Bumi tersebut.

Astronot Muslim yang Sudah Mencicipi Luar Angkasa, Ada Sultan Beneran

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di Jurnal Materials Today Bio, Roberts dan tim menjelaskan bagaimana beton luar angkasa bikinan mereka bisa menjadi pilihan yang layak untuk diterapkan.

Beton khusus ini menggabungkan protein dari darah manusia, senyawa dari keringat, air mata, urin, dan tanah dari Bulan atau Mars. Produk yang dihasilkan diklaim sebagai produk yang lebih kuat dari beton biasa sehingga dapat membangun struktur di lingkungan Mars.

Momen Haru Nikita Mirzani Nangis Sesenggukan di Atas Sajadah saat Ultah, Warganet Ikut Mewek

Para ilmuwan menyebut materi mereka sebagai AstroCrete. Diperkirakan bahwa 500 kg AstroCrete dapat dibuat selama periode dua tahun di Mars. Enam astronot akan dibutuhkan untuk memenuhi target. Tujuannya adalah agar setiap astronot membuat AstroCrete yang cukup untuk habitatnya yang akan diperluas untuk kru tambahan.

Jumlah kru bisa berlipat ganda untuk setiap misinya. Para ilmuwan mencatat bagaimana darah hewan secara historis digunakan untuk mengikat mortar untuk membangun rumah di Bumi.

"Sangat menarik bahwa tantangan utama membuat peradaban di luar angkasa mungkin telah menemukan solusinya berdasarkan inspirasi dari teknologi abad pertengahan," ujar Roberts.

Mars dikenal sebagai Planet Merah yang begitu khas. Warna planetnya bahkan dapat dilihat dengan mata telanjang dari Bumi ketika muncul di langit malam seolah-olah itu adalah bintang merah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya